Kondisi Sumur Blok Andaman II Sulit, Kontraktor Mulai Khawatir

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi pengeboran migas lepas pantai.
30/9/2022, 09.48 WIB

Pengembangan sumur gas Blok Andaman II ternyata menemui kendala. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil, anak usaha Harbour Energy sekaligus operator blok tersebut melaporkan karakteristik dari sumur Timpan-1 meleset dari perkiraan awal perusahaan.

Direktur Harbour Energy, Linda Zarda Cook, mengatakan perusahaan telah mengevaluasi post drill sebagai tindak lanjut dari kegiatan eksplorasi penemuan cadangan minyak dan gas bumi (Migas) di lepas pantai cekungan Sumatera Utara itu.

"Pada sisi yang lebih mengkhawatirkan, permeabilitas berada di bawah ekspektasi, artinya kualitas reservoir di lokasi itu tidak sebaik yang kami harapkan," kata Linda Zarda Cook dalam siaran perusahaan Agustus lalu.

Kondisi reservoir blok tersebut memiliki karakter bebatuan yang terlalu rapat untuk mengangkut gas dari lapangan sehingga berpengaruh pada keekonomian proyek. Meski demikian, Linda mengatakan perusahaan bakal melanjutkan studi seismik 3D pada bagian timur Blok Andaman II dan melanjutkan pengeboran di dua sampai tiga sumur tahun depan.

Ia juga mengakui  cadangan gas yang ditemukan Harbour Energy memiliki jumlah besar. "Kami sedang dalam diskusi tentang kemungkinan pengeboran dua sampai tiga sumur eksplorasi atau penilaian mungkin mulai akhir tahun depan dan melanjutkan ke 2024," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal, mengakui karakteristik sumur Timpan 1 lebih rapat. Namun demikian ia optimistis temuan potensi migas di Blok Andaman II tak akan bernasib sama seperti Blok Sakakemang, yang cadangan gasnya tidak sesuai perkiraan awal.

"Sehingga diperkirakan sumberdaya yang terbukti paska pengeboran tidak berbeda jauh dari angka sumberdaya sebelum pengeboran," kata Kemal via pesan singkat pada Jumat (30/9).


Harbour Energy company sekaligus operator di Blok Andaman II menemukan cadangan minyak dan gas bumi atau migas usai menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1. Pengeboran dilakukan pada kedalaman air 4.245 kaki, dengan sumur bor secara vertikal pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut Blok Andaman II, yang berada di 150 km lepas pantai Aceh.

Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). Premier Oil Andaman Ltd akan segera melakukan studi evaluasi untuk menentukan langkah eksplorasi lanjutan sebagai upaya komersialisasi penemuan di lepas pantai cekungan Sumatera Utara.

Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Benny Lubiantara sebelumnya mengapresiasi  jajaran SKK Migas dan Premier Oil atas sinergi yang dilakukan sehingga berhasil menemukan cadangan migas di Blok Andaman II. 

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu