SKK Migas mencatat ada 22 penemuan sumur eksplorasi migas sepanjang 2022 dengan total sumber daya mencapai 579 juta barel setara minyak (MMBOE). Ke-22 sumur tersebut terdiri dari 14 sumur gas, 7 sumur minyak dan gas serta 1 sumur minyak.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja, Benny Lubiantara, mengatakan sejatinya SKK Migas telah menyelesaikan 27 sumur dengan 5 sumur diantaranya yang tak menghasilkan minyak maupun gas atau dry.
Dua sumur yang kering atau dry yakni sumur BDA-2X yang tajak oleh PT Pertamina Hulu Energi di Sumetera Selatan dan Sumur SGD-1 yang dibor oleh PT Energi Mega Persada di Blok Bentu Pekanbaru, Riau.
Benny menambahkan pihaknya akan mempercepat analisa kandungan sumber daya sumur menjadi cadangan, agar segera mengetahui volume pasti dari minyak dan gas yang bisa dikuras dari tiap-tiap lapangan.
"Ini kan masih sumber daya, PR-nya adalah bagaimana mempercepat agar ini supaya jadi cadangan," kata Benny saat konferensi pers di Kantor SKK Migas Jakarta pada Rabu (18/1).
Dalam laporannya, Benny memaparkan bahwa mayoritas temuan sumur eksplorasi berada di wilayah sumatera. Pertamina EP menemukan dua sumur di Sumatera Utara yang diketahui punya potensi sumber daya gas, yakni sumur Camelia-001 dan Sumur Kenanga-001.
Pertamina EP juga menemukan sumur yang memiliki sumber daya minyak dan gas seperti Sumur Sungat Gelam Timur (SGET) 001 di Jambi, Sumur Bajakah-1 di Jawa Barat, dan Sumur Kembo-001 di Papua Barat.
Adapun sumur ekspolarasi yang disinyalir punya cadangan minyak dan gas besar adalah Sumur Timpan-1 yang berada di Wilayah Kerja (WK) Andaman II. WK yang terletak di lepas pantai cekungan Sumatera Utara itu dikelola oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) Premier Oil.
Selain itu, temuan sumur Anambas-2x yang dioperasikan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec) di blok Anambas, Laut Natuna, Kepulauan Riau ini juga tercatat punya sumber daya gas tinggi.
"Di sini ada beberapa yang besar, ada Timpan juga cukup besar di Andaman II, kemudian ada juga Anambas punya Kufpec juga relatif besar secara volume, Kenanga juga relatif besar," ujar Benny.
Lebih lanjut, ada sumur gas MPT-1X yang dikelola oleh Pertamina Hulu Makaham di Kalimantan Timur dan sumur gas Gasop D South -1 oleh PT Sele Raya di Blok Belida Jambi.
"Kami akan mempecepat infrastruktur yang sudah tersedia di wilayah-wilayah yang ada penemuan itu. Kalau bicara total sumber daya, volume sumur temuan itu sekitar 579 juta MMBOE," kata Benny.