Harga Minyak RI Naik Lagi, ESDM Tutup Peluang Turunkan Harga Pertalite

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Pengendara kendaraan roda dua mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
3/2/2023, 19.58 WIB

Kementerian ESDM menutup peluang menurunkan harga Pertalite seiring dengan kembali naiknya harga minyak mentah Indonesia (ICP) bulan Januari 2023 sebesar 2,45% menjadi US$ 78,54 per barel. BBM bersubsidi Pertalite saat ini juga masih di jual di bawah harga wajar atau keekonomian.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa harga wajar Pertalite saat ini menyentuh nominal Rp 11.000 per liter. Angka ini lebih tinggi dari harga jual eceran Pertalite di SPBU senilai Rp 10.000 per liter.

"Kan sekarang harga minyak juga naik lagi, jadi harga keekonomian masih di atas Rp 11.000 per liter," kata Tutuka saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (3/2).

Adanya disparitas harga jual dengan harga wajar di tengah meroketnya harga minyak menjadi dalil relevan apabila PT Pertamina tak menurunkan harga jual Pertalite saat ini. "Saya lihat harga itu sudah mepet bagi Pertamina," ujar Tutuka.

Kementerian ESDM menetapkan ICP Januari 2023 di level US$ 78,54 per barel, naik US$ 1,88 atau 2,45% dibandingkan level pada Desember 2022 US$ 76,66 per barel. Kenaikan ini salah satunya didorong oleh optimisme permintaan minyak mentah atau produk minyak setelah Cina mencabut kebijakan pembatasan Covid-19 ketat.

Sebelumnya harga minyak acuan dunia menunjukkan tren menurun sejak Juli 2022 hingga awal 2023 setelah sempat mencapai level tertingginya pada awal Maret 2022.

Turunnya harga minyak dunia juga diikuti ICP yang sempat mencapai US$ 117,62 per barel pada Juni, namun terus turun hingga menjadi US$ 76,66 per barel pada Desember 2022.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu