Eni Sukses Kerek Produksi Gas Lapangan Merakes 777% Menjadi 790 MMSCFD

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas beraktifitas di sekitar Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
24/2/2023, 18.43 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif melaporkan bahwa produksi gas di Lapangan Marekes meningkat signifikan ke angka 790 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada awal tahun ini. Torehan ini naik 777% dari tingkat produksi sebelumnya yang berada di kisaran 90 MMSCFD.

"Kabar bagus, Eni Merakes produksinya kan kemarin 90 MMSCFD naik menjadi 790 MMSCFD," kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (24/2).

Lapangan gas yang dikelola oleh perusahaan migas asal Italia, Eni East Sepinggan Limited itu berlokasi di cekungan Kutai, lepas pantai Kalimantan Timur. Eni sebelumnya memang merevisi rencana pengembangan (PoD) pertama pada dua lapangan, yakni Lapangan Merakes dan Merakes East.

Revisi PoD diajukan untuk memberikan informasi terhadap tambahan cadangan migas dan sharing facility dari dua lapangan tersebut. Lapangan Merakes mulai mengalirkan produksi gas pertamanya pada April 2021.

Proyek senilai US$ 1,3 miliar ini diperkirakan akan menambah produksi gas nasional sebesar 368 MMSCFD pada saat puncak produksi. Dengan laporan produksi terkini, gas yang dihasilkan oleh Lapangan Merakes sudah melewati perkiraan puncak produksi.

Adapun produksi gas dari Lapangan Merakes akan dikumpulkan di manifold bawah laut untuk kemudian dialirkan ke floating production unit (FPU) Jangkrik yang terletak sekitar 45 km dari manifold Merakes.

Selanjutnya, gas tersebut akan diproses di FPU Jangkrik lalu dikirim ke onshore receiving facility (ORF) Senipah melalui jalur pipa ekspor Jangkrik.

Kedekatan Lapangan Merakes dengan FPU Jangkrik memungkinkan Eni memaksimalkan sinergi dengan infrastruktur terdekat yang telah ada dengan menggunakan skema pemakaian fasilitas bersama atau facility sharing agreement (FSA)

Proyek pengembangan Lapangan Merakes merupakan proyek laut dalam hingga mencapai kedalaman 1.500 meter di bawah permukaan laut. Proyek ini memiliki lima sumur produksi dengan total kapasitas produksi mencapai 450 MMSCFD atau 85.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).

Kontribusi produksi dari Lapangan Merakes, akan menambah suplai gas untuk Provinsi Kalimantan Timur. Sebagian besar akan diprioritaskan untuk konsumen domestik antara lain industri pupuk dan kelistrikan di Kalimantan Timur serta diolah di Kilang Bontang menjadi LNG. "Nanti LNG yang di Bontang bisa hidup lagi," ujar Arifin.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyebut pengembangan lapangan Merakes dan Merakes East itu akan memberikan tambahan cadangan minyak dan gas. Terutama dalam menjamin pasokan ke East Kalimantan System sehingga kilang LNG Bontang dapat beroperasi lebih optimal.

Dwi menyampaikan bahwa SKK Migas akan terus mendorong eksplorasi dan mempercepat pengembangan lapangan migas di Kalimantan Timur. Apalagi wilayah Kalimantan Timur memiliki peranan yang strategis sekaligus menjaga kecukupan energi termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang merupakan Ibu Kota Negara masa depan.

“Mengingat lokasinya yang strategis sebagai Ibu Kota di masa mendatang, maka potensi hulu migas di Kalimantan Timur akan terus dikembangkan sehingga dapat memberikan dukungan bagi penyediaan energi di wilayah tersebut," ujar Dwi dalam siaran pers, dikutip pada Rabu (18/1).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu