Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Februari US$ 79,48 per barel. Angka ini naik tipis US$ 0,94 dari US$ 78,54 per barel Januari.
Penetapan itu tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 101.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Februari yang diteken pada 1 Maret.
Beberapa faktor yang memengaruhi harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global khususnya di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Kekhawatiran pasar timbul akibat adanya rencana kenaikan tingkat suku bunga oleh European Central Bank (ECB) 50 basis poin atau 0,5% menjadi 3% sebagai upaya mengatasi inflasi dan menurunkan minat investor pada pasar komoditas.
Selain itu, harga minyak mentah menjadi lebih mahal karena dolar AS terus menguat seiring ekspektasi bank sentral The Fed kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan.
Hal itu berdampak pada menurunnya permintaan minyak mentah, dan investor beralih ke investasi lain.
Faktor lainnya yakni rencana Departemen Energi AS melepas 26 juta barel minyak dari Strategic Petroleum Reserve (SPR). Ini menambah kekhawatiran pasar akan kelebihan pasokan minyak mentah.
Harga minyak juga dipengaruhi oleh pasokan minyak mentah dunia. Berdasarkan laporan HIS pada Februari, pasokan minyak mentah global naik dari 0,9 juta barel per hari menjadi 2 juta barel per hari secara bulanan (month to month/mtm).
Berikut laporan mingguan EIA atau Energy Information Administration:
- Stok minyak mentah Amerika Serikat naik 26,3 juta bbls menjadi 479 juta bbls
- Stok Gasoline Amerika Serikat naik 5,5 juta bbls menjadi 240,1 juta bbls
- Stok Distillate Amerika Serikat naik 4,3 juta bbls menjadi 121,9 juta bbls
Penyebab lainnya yakni penurunan tingkat operasional kilang pada Januari di AS dan Eropa.
Di AS, tingkat operasional kilang turun 5,8% menjadi rata-rata 86,4%. Di Eropa turun 7,2% menjadi 79,1% jika dibandingkan Desember 2022.
Sedangkan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah tertahan pembukaan kembali pembatasan wilayah di Cina terkait Covid-19 dan potensi pertumbuhan ekonominya. Hal ini bisa mendongkrak permintaan minyak, terutama bahan bakar untuk transportasi.
Arab Saudi pun menaikkan harga minyak mentah yang dijual kepada pembeli di Asia naik. Ini mengindikasikan peningkatan permintaan minyak mentah Asia, terutama Cina.
Tingkat operasional kilang di Asia seperti Jepang, Cina, Singapura dan Korea Selatan pun naik 2,7% menjadi rata-rata 92,2% pada Januari.
Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Februari sebagai berikut:
- Dated Brent turun US$ 0,29 per barel menjadi US$ 82,49 per barel
- WTI (Nymex) turun US$ 1,32 per barel menjadi US$76,86 per barel
- Brent (ICE) turun US$ 0,37 per barel menjadi US$ 83,54 per barel
- Basket OPEC naik US$ 0,95 per barel menjadi US$ 81,88 per barel