ESDM Sebut Proyek Cisem Tahap II Masih Kekurangan Dana Rp 361 Miliar

ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa.
Pekerja memasang instalasi pipa gas bumi di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (25/6/2022).
6/6/2023, 14.14 WIB

Kementerian ESDM mengalokasikan pendanaan sekira Rp 923,7 miliar pada 2024 untuk proyek pembangunan Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang atau proyek Cisem tahap II ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur.

Proyek pipa transmisi sepanjang 240 kilometer (KM) itu akan dibangun dengan pendanaan APBN multiyears contract tahun anggaran 2023-2025 dengan total biaya Rp 3,34 triliun.

Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji mengatakan bahwa kebutuhan anggaran multiyears contract proyek pengerjaan pipa gas bumi Cisem tahap II untuk tahun 2024 masih kurang Rp 361,2 miliar.

"Dapat kami laporkan juga untuk program pembangunan transmisi pipa gas bumi Cisem tahap II pada tahun 2024 ditargetkan sebesar pagu indikatif Rp 923,7 miliar," kata Tutuka dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Selasa (6/6).

Pipa transmisi gas bumi Cisem diharapkan dapat memfasilitasi tersedianya kebutuhan gas untuk industri dan rumah tangga di Pulau Jawa, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan kebutuhan industri di Jawa Barat.

Pasokan gas bumi pipa Cisem akan berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru, Wilayah Kerja (WK) Blora dan rencana jangka panjang WK Cepu yang mencakup Lapangan Cendana dan Alas Tua serta WK Tuban.

Proyek CISEM merupakan proyek strategis nasional dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.

Dalam paparannya, Tutuka menjelaskan bahwa proyek pembangunan pipa transmisi Cisem tahap II dilatarbelakangi untuk mengakomodir permintaan pengiriman ke Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat dan peluang untuk integrasi pipa sepanjang Jawa ke Sumatera.

Melalui pengadaan proyek pipa gas Cisem permintaan Kilang Balongan berpotensi meningkat hingga 42 juta kaki kubik per hari mmscfd dari permintaan saat ini yang berada di kisaran 24 mmscfd.

"Jika menggunakan pipa eksisting Sunyaragi-Mundu yang berukuran 8 inch, maka pasokan maksimal ke Balongan hanya sekitar 20 mmscfd," ujar Tutuka.

Sementara itu, jaringan pipa Cisem tahap I untuk ruas Semarang-Batang ditargetkan rampung pada Agustus. Proyek pipa gas bumi sepanjang 60 KM itu dibangun sejak Mei 2022.

Pipa itu memiliki diameter pipa 20 inci untuk mentransmisikan gas bumi dengan kapasitas 116 - 235 mmscfd dari Stasiun ESDM Semarang di Tambakrejo. Fasilitas itu membentang ke jalan nasional di utara Kota Semarang hingga pintu tol Krapyak dan melalui tol Semarang - Batang menuju Stasiun ESDM Batang.

Proyek pipa gas bumi Rp 1,17 triliun ini diharapkan memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat secara berkelanjutan. Terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan industri seperti Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal serta Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu