PT Pertamina berupaya mendapatkan porsi pendanaan Just Energy Transition Partnership atau JETP dalam bentuk hibah. Tujuannya untuk modal riset percepatan implementasi teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization and storage (CCUS) di sektor hulu migas.
Juru bicara Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan perseroan telah menandai beberapa lapangan migas yang berpotensi untuk aplikasi CCUS. Adapun lokasinya berada di Cekungan Sumatera Tengah, Cekungan Kutai and South Asri, Lapangan Migas Gundih dan Sukowati, Jawa Tengah serta Lapangan Donggi Matindok di Sulawesi Tengah.
“Resminya kami belum mengajukan usulan proyek untuk JETP, tapi komunikasi sudah dilakukan dan harapannya kami bisa mendapatkan bagian dari JETP untuk riset CCUS di lapangan Pertamina dan non Pertamina,” kata Fadjar lewat pesan singkat pada Selasa (20/6).
Lebih lanjut, kata Fadjar, Pertamina sebagai BUMN bakal mengikuti kebijakan JETP meski program internasional tersebut masih fokus pada transisi energi dan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. “Perlu kami pastikan juga dengan JETP nya apakah akan membuka pendanaan untuk CCUS,” ujar Fadjar.
Pertamina melalui Subholding upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah mengkaji empat proyek CCUS untuk mendorong produksi migas sembari mengejar target penurunan emisi karbon. Dari empat proyek CCUS tersebut, tiga di antaranya terletak di Pulau Jawa dan satu proyek di Sumatera.
Pengembangan teknologi CCUS di beberapa lapangan Migas ditujukan untuk pengurasan minyak tahap lanjut atau Enhance Oil Recovery (EOR) dan Enhance Gas Recovery (EGR).
Adapun EOR merupakan metode peningkatan produksi minyak bumi dengan menginjeksikan sumber energi eksternal, sedangkan EGR adalah praktik menginjeksi gas CO2 ke lapangan untuk menambah produksi migas di lapangan yang reservoirnya mulai menipis.
Penerapan CCUS untuk EOR akan dilakukan di Lapangan Sukowati Bojonegoro Jawa Tengah, Lapangan Gundih Blora Jawa Tengah, Lapangan Jatibarang Indramayu Jawa Barat dan Lapangan Ramba di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
“Di Lapangan Jatibarang kami akan tes injeksi karbon yang rencananya akan mulai di akhir tahun 2022,” kata Direktur Utama PHE, Budiman Parhusip saat menjadi pembicara dalam acara IPA Convention 2022 ke-46 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (22/9/2022).
Sementara itu proyek Gundih CCUS/CO2-EGR yang dikerjakan oleh Pertamina CoE ITB, dan J-Power akan mulai beroperasi atau onstream pada 2026. Proyek ini ditaksir punya potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 3 juta ton selama 10 tahun.
Proyek yang masih dalam tahap perencanaan adalah proyek Sukowati CO2-EOR yang dikerjakan oleh Pertamina, Lemigas, Japex dan METI Japan. Proyek yang memiliki potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 14 juta ton selama 15 tahun ini akan melakukan uji pilot pada 2026 hingga 2027.
Selanjutnya ada Proyek Ramba CCUS garapan PT Pertamina yang bakal onstream pada 2030 dengan potensi penyimpanan emisi CO2 yang belum diketahui. Adapun untuk wilayah lainnya seperti di Kutai Basin, Sunda Asri Basin, Sumatera Selatan, dan Sumatera Tengah juga sudah dimulai studi untuk melihat potensi melalui kolaborasi dengan Japex, Janus, Exxonmobil, Jogmec, Chiyoda Corporation, dan Mitsui.