Potensi pengetatan pasokan seiring dengan pemangkasan produksi oleh OPEC+ terus mendorong harga minyak. Dua harga minyak patokan dunia Brent dan West Texas Intermediate (WTI) kini menyentuh level tertingginya dalam lebih tiga bulan.
Harga Brent naik US$ 0,90 menjadi US$ 83,64 per barel, level tertinggi sejak 19 April. Sedangkan WTI naik US$ 0,89 menjadi US$ 79,63 per barel. WTI sempat menyentuh US$ 79,90 per barel, juga level tertingginya sejak 19 April.
Benchmark minyak mentah telah meraih empat kenaikan mingguan berturut-turut, dengan pasokan diperkirakan akan mengetat karena penurunan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, alias OPEC+.
Kontrak Brent yang dimuat lebih awal dijual di atas pemuatan selanjutnya, struktur harga yang dikenal sebagai mundur menunjukkan pedagang melihat pasokan terbatas, dengan spread enam bulan mendekati tertinggi 2-1/2-bulan.
“Pasar semakin khawatir tentang tren pengetatan pasokan minyak, dan semakin jelas bagi para penentang bahwa perkiraan penurunan permintaan tidak terjadi,” kata analis Price Futures Group Phil Flynn, seperti dikutip Reuters, Rabu (26/7).
Di Cina, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, para pemimpin berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan ekonomi. Namun, beberapa data ekonomi menunjukkan kenaikan yang terbatas. Di zona euro, aktivitas bisnis menyusut lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli.
Di Amerika Serikat, aktivitas bisnis melambat ke level terendah dalam lima bulan di bulan Juli, berdasarkan survei yang diawasi ketat.
Tetapi penurunan harga input dan perekrutan yang lebih lambat menunjukkan bahwa Federal Reserve dapat membuat kemajuan dalam upayanya untuk mengurangi inflasi. Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Fed dan Bank Sentral Eropa minggu ini.
Persediaan minyak mentah dan sulingan AS naik minggu lalu, sementara stok bensin turun, menurut sumber pasar mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Stok minyak mentah naik sekitar 1,32 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Juli, menurut sumber yang berbicara tanpa menyebut nama. Persediaan bensin turun sekitar 1,04 juta barel, sedangkan persediaan sulingan naik sekitar 1,61 juta barel.
Data pemerintah AS tentang inventaris akan dirilis pada hari Rabu. Mengirim sinyal bearish, unit 110.000 barel per hari di kilang besar AS di Baton Rouge akan ditutup hingga empat minggu ke depan menurut sumber.