PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyampaikan permohonan tambahan alokasi gas kepada SKK Migas untuk menutupi kekurangan suplai dari Blok Corridor yang kian menipis. Tambahan porsi gas itu diharap mampu menjaga stabilitas penyaluran gas pipa ke pelanggan industri.
Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko kepada Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi saat pagelaran Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition 2023 di ICE BSD Tangerang, Rabu (26/7).
"Meski saat ini PGN tidak dapat alokasi dari SKK Migas, tentu sekarang kami berharap bisa mendapatkan alokasi untuk mempertahankan ketersediaan suplai ke pelanggan," kata Arief.
PGN mengalami defisit alokasi gas dari Blok Corridor milik Medco sejumlah delapan hingga sembilan kargo per tahun. Guna menutupi kekurangan gas itu, PGN berinisiatif untuk mencampur gas dari pipa dengan gas alam cair (LNG) di floating storage & regasification unit Lampung.
PGN berharap mendapatkan alokasi LNG dengan harga ekonomis, seperti yang didapatkan oleh PLN. “Kami meminta LNG murah seperti PLN, semoga bisa sama," ujar Arief.
Adapun kontrak perjajian jual beli gas di Blok Corridor akan berakhir pada September 2023. Arief meyakini kontrak tersebut akan diperpanjang mengingat status PGN sebagai BUMN yang bertanggung jawab untuk menyalurkan gas ke sektor industri.
Sebelumnya Medco Energi Internasional menyatakan bakal lebih banyak memproduksi gas ketimbang minyak bumi. Kebijakan perseroan dilatarbelakangi oleh melimpahnya cadangan sumber gas di Tanah Air.
Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan. produksi gas saat ini menyumbang 75% dari hasil produk perusahaan.
Medco saat ini memproduksi gas sebanyak 120.000 barel setara minyak per hari (boepd), sedangkan produksi minyak saat ini berada di 40.000 barel minyak per hari (bopd). Adapun sebagian produksi gas Medco dikirim ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau PLTG milik PLN.
"Kami memasok gas di beberapa tempat, kebanyakan ke PLN dan ke industri pupuk," ujar Hilmi di sela acara IPA Convention 2022 ke-46 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (23/9/2022).