PT Sokoria Geothermal Indonesia atau PT SGI melaporkan pembangkit listrik tenaga panas bumi alias PLTP Sokoria Unit II berkapasitas 3 megawatt (MW) telah beroperasi komersial atau commercial operation date (COD) pada Jumat, 28 Juli lalu.
PLTP yang terletak di Desa Sokoria, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ini resmi beroperasi dan memasok listrik ke jaringan Ende-Ropa milik PT PLN. Pengoperasian berbekal Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.
Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB) PLTP Sokoria Doni Masditok mengatakan beroperasinya PLTP Sokoria Unit II menambah kapasitas terpasang listrik panas bumi PT SGI menjadi 8 MW. Angka tersebut merupakan gabungan dari PLTP Sokoria Unit I berkapasitas 5 MW yang telah beroperasi sejak Maret 2022 silam.
"Operasi komersial Unit II adalah sebuah hasil dari kerja sama antara PT SGI, Pemda, Ditjen EBTKE dan PLN. Kami sangat mengharagai dukungan yang kuat dan terus-menerus dari pemerintah setempat, PLN, masyarakat Kabupaten Ende, selama kegiatan eksplorasi dan eksploitasi," kata Doni dalam siaran pers pada Senin (31/7).
Pemerintah menerapkan Proyek PLTP Sokoria sebagai objek vital nasional pada 18 Oktober 2021. Hingga Juni 2023, proyek ini memiliki total investasi sebesar US$ 114,7 juta. PT SGI tengah merenanakan pembangunan Unit III dengan target daya terpasang 11 MW.
“Kami akan terus berkomitmen untuk mengembangkan PLTP Sokoria hingga mencapai kapasitas maksimal,” ujar Doni.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menyebutkan ada 13 MW tambahan listrik panas bumi yang akan beroperasi secara komersial pada 2023. Input setrum bersih itu berasal dari pembangkit listrik tenaga uap atau PLTP Dieng, Wonosobo sejumlah 10 MW dan PLTP Sokoria di Nusa Tenggara Timur berkapasitas 3 MW.
"Tahun ini memang pembangkit yang masuk tidak banyak. Berdasarkan kesiapan progres proyek saat ini hanya ada 13 MW yang mungkin masuk di 2023," kata Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Harris Yahya, di Hotel Mandarin Oriental Jakarta pada Kamis (11/5).
Kapasitas produksi listrik PLTP Sokoria lebih kecil dari target awal 5 MW. Sementara itu, tambahan produksi listrik 10 MW di wilayah kerja panas bumi (WKP) Dieng akan datang dari turbin pembangkit small scale yang dioperasikan PT Geo Dipa Energi.
"Di Sokoria 3 MW dan dari Dieng 10 MW. Dua itu bisa beroperasi komersial pada 2023," ujar Harris.
Kementerian ESDM mencatat pertumbuhan total kapasitas terpasang setrum energi baru dan terbarukan mencapai 12,5 gigawatt (GW) hingga Desember 2022.
Capaian ini diproyeksikan terus meningkat, seiring komitmen pemerintah untuk menambah kapasitas terpasang hingga 368 MW pada 2023.
Adapun kapasitas pembangkit listrik EBT bertambah 48,3 MW sepanjangan kuartal pertama 2023. Kapasitas tersebut setara dengan 13% dari target instalasi setrum hijau 368 MW pada tahun ini.
Penambahan kapasitas pembangkit listrik EBT berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 12,8 MW dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 17,8 megawatt peak (MWp).
Selain itu, terdapat produksi aliran listrik bersih dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) 4,4 MW, pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) 1,8 MW dan PLTS atap 11,5 MWp.