Holding Industri Pertambangan BUMN, PT Mineral Industri Indonesia alias MIND ID mengupayakan divestasi saham PT Vale Indonesia lebih dari 14% oleh pemilik saham lama. Hal itu bertujuan untuk memastikan kepemilikan mayoritas MIND ID terhadap saham Vale.
Sebagai informasi, pelepasan tambahan 14% saham Vale kepada entitas lokal merupakan syarat perpanjangan kontrak karya (KK) pertambangan sebagaimana diatur dalam Pasal 112 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan pihaknya masih melakukan pendekatan intensif kepada Sumitomo Metal Mining dan Vale Canada Limited (VCL) untuk memperoleh besaran saham Vale yang lebih progresif.
“Belum tentu 14%, masih dinegosiasikan. Bisa kemungkinan lebih dari 14%,” kata Hendi di Hotel Ritz Carlton Jakarta pada Senin (14/8).
Menurut Hendi, kepemilikan saham mayoritas saham Vale secara otomatis menaikan status MIND ID sebagai pihak pengendali operasi, sekaligus pemegang hak konsolidasi keuangan perusahaan pertambangan nikel tersebut.
Hendi mengklaim proses divestasi lanjutan Vale berbeda dengan mekanisme divestasi saham Freeport Indonesia pada 2018 silam yang tetap menjadikan Freeport McMoran sebagai pengendali operasi Freeport meski MIND ID memiliki 51,2% kepemilikan saham PTFI.
”Divestasi Vale kali ini berbeda, karena kami harus jadi pengendali. Itu sudah mandat pemerintah. Jadi tidak sama, MIND ID harus jadi pengendali operasi Vale,” kata Hendi.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengabarkan proses divestasi lanjutan 14% saham Vale ke MIND ID telah masuk tahap finalisasi.
Aksi korporasi ini melengkapi divestasi 40% saham kepada pihak Indonesia pada 1990 dan 2020. KK pertambangan Vale akan berakhir pada 28 Desember 2025. "Sehingga total saham vale di Indonesia mencapai 54%," ujar Arifin.
Penyelesaian divestasi lanjutan Vale telah dibahas secara mendalam saat dirinya melangsungkan pertemuan dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada Senin, 31 Juli lalu.
Dia menyebut, negosiasi divestasi saham Vale tengah masuk ke dalam pembahasan business to business alias B to B antara MIND ID sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia dengan VCL dan Sumitomo Metal Mining sebagai dua pemegang saham mayoritas Vale.
Arifin mengatakan pemerintah menargetkan tambahan 14% saham Vale ke MIND ID dapat rampung maksimal tahun ini. Menurutnya, komposisi 14% saham tersebut akan diambil dari pembagian saham VCL dan Sumitomo Metal Mining. Pembahasan B to B itu juga bakal menegosiasikan besaran harga saham divestasi, dan terkait konsolidasi keuangan.
"Divestasi Vale saat ini finishing, sudah masuk tahap B to B. (Soal konsolidasi keuangan) juga B to B, dibahas dalam mekanisme manajemen internal," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (4/8).
Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI), pemegang saham Vale Indonesia saat ini terdiri dari Vale Canada Limited dengan 43,79%, Sumitomo Metal Mining 15,03%, MIND ID 20%, Vale Japan Limited 0,55%, Sumitomo Corporation 0,14%, dan publik 20,49%.