Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menginisiasi Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Program ini digelar untuk meningkatkan pasokan listrik demi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Dalam hal ini, pemerintah membantu masyarakat yang kesulitan mendapat akses listrik secara legal. Program ini telah melayani rumah tangga yang belum memiliki aliran listrik sejak tahun 2022. Tahun lalu, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM merealisasikan penyaluran BPBL kepada 80.183 rumah tangga. Capaian ini melebihi target penyaluran 80.000 rumah tangga.
Khusus tahun 2023, terdapat 125.000 rumah tangga penerima BPBL yang tersebar di 34 provinsi. Jawa Barat (Jabar) adalah salah satu wilayah dengan ribuan penerima BPBL. Tahun lalu, ada 14.307 rumah tangga yang menerima BPBL di provinsi tersebut. Tahun ini, akan ada 19.430 rumah tangga yang menerima BPBL di Jabar.
Pada Rabu (15/3), peresmian BPBL digelar di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengibaratkan keberadaan listrik di satu rumah seperti keadaan siang dan malam.
“Begitu rumah itu sudah ada aliran listriknya, maka berubah total. Dari mulai semangat, psikologis berubah. Perekenomian akan berubah karena adanya siang yang terang tersebut,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (15/8).
Salah seorang penerima Program BPBL, Khoerudin, mengucapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterima. “Saya tiga tahun (menyambung listrik) pakai punya kakak saya. Sekarang punya sendiri jadi lebih enak, lebih leluasa ngaturnya,” kata dia.
Saat acara serupa diselenggarakan di Desa Cimanggu, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka pada Senin (22/5), Anggota Komisi VII DPR Nurhasan Zaidi menyampaikan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia harus didukung dengan tersedianya akses listrik.
“Dimajukan dengan listrik agar terang. Program BPBL luar biasa. Saya yakin Majalengka maju, tapi perlu proses,” tuturnya.
Warga Desa Cimanggu, Jaja, merasa terharu saat menerima bantuan listrik gratis ini. Sudah 15 tahun listrik dirumahnya disalur dari rumah kerabatnya. “Ya sekarang enak punya listrik sendiri. Dulu mah dari sana (tetangga), nyolok,” ungkap dia.
Senada, Maman Rukmana yang juga menerima bantuan aliran listrik sangat senang atas apa yang ia terima. Selama ini ia menyambung listrik dari rumah mertuanya. “Dulu saya enggak enak sama mertua, nyambung enggak mandiri. Sekarang alhamdulilah bisa sendiri,” ungkapnya.
Kamudian, pada Sabtu (17/6), peresmian Program BPBL juga digelar di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar mengatakan, Provinsi Jabar mendapat alokasi 19.430 rumah tangga penerima BPBL tahun 2023.
Anggota Komisi VII DPR Rian Firmansyah menyampaikan, kuota penerima BPBL secara nasional meningkat tahun ini. “Ada beberapa evaluasi terhadap program ini, antara lain penambahan kuota BPBL dari 80.000 menjadi 125.000, dan untuk daya listrik naik dari 450 VA (volt ampere) menjadi 900 VA,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat Achmad Fauzan Azima menambahkan, Program BPBL dapat mendukung Program Bandung Barat Caang yang sedang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Warga Desa Cikahuripan, Tini, dan tetangga sebelah rumahnya, Juariah, mengapresiasi bantuan yang mereka terima. “Tadinya belum punya listrik, ini dikasih. Terima kasih,” kata Tini.
Melalui Program BPBL, negara hadir membantu masyarakat untuk mandiri dengan instalasi listrik milik sendiri.