Dua Tahun Jadi Subholding Pertamina, Produksi PHE Tembus 1 juta BOEPD
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencapai produksi melebihi 1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) selama dua tahun menjadi subholding upstream atau hulu Pertamina.
"Kami bersyukur berhasil mencapai produksi melebihi 1 juta BOEPD atau sebesar 1.047 MBOEPD dari 42 blok migas yang kami kelola per hari ini. Lifting minyak sebesar 67% dan lifting gas sebesar 31%," ucap Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita seperti dikutip Antara, Senin (10/9).
PHE telah dua tahun menjalankan peran sebagai koordinator wilayah kerja hulu migas Pertamina tepat pada September 2023. Dalam dua tahun perjalanannya, PHE mencatat laba bersih US$ 4,67 miliar pada 2022, dengan pertumbuhan produksi migas sebesar 7,89% pada 2022 dibanding pada 2021.
Hingga saat ini, PHE merealisasikan pengeboran 431 sumur pengembangan, 442 workover atau kerja ulang pindah lapisan, dan 18.514 well services atau reparasi sumur.
Dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai rasio keberhasilan hingga 100% dengan total temuan sumber daya 2C sebesar 118 MMBOE (juta barel minyak ekuivalen). Pada 2022, PHE mendapat temuan sumber daya 2C sebesar 345,4 MMBOE.
Dalam pengembangan bisnis PHE mempunyai strategi utama, di antaranya: Mengelola baseline produksi, meningkatkan pertumbuhan produksi melalui rencana kerja dan peleburan dan penggabungan usaham serta meningkatkan pertumbuhan sumber daya dengan mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
Pada 2023, PHE juga menjalankan berbagai macam strategi untuk meningkatkan produksi, di antaranya: Menambahkan 10% hak partisipasi di Irak, akuisisi wilayah kerja East Natuna, Bunga, dan Peri Mahakam, perpanjangan kontrak Menzel Ledjmet Nord (MLN) Aljazair, serta penandatanganan perjanjian pembelian kepemilikan blok Masela.
PHE menyatakan seluruh strategi yang dijalankan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hulu migas dalam negeri dan mendorong kinerja PHE di kancah internasional.