Harga Minyak Naik, Menteri ESDM Imbau Warga Tak Beralih ke Pertalite

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Editor: Lavinda
15/9/2023, 17.02 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengimbau masyarakat untuk tidak beralih menggunakan bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi, di tengah kenaikan harga minyak mentah yang mempengaruhi harga BBM non-subsidi.

Arifin melihat adanya potensi konsumen BBM non-subsidi akan beralih ke BBM bersubsidi Pertalite, seiring meroketnya harga minyak mentah dunia.

“Kami imbau supaya jangan masuk ke sektor subsidi, seharusnya bisa konsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan,” ujar Arifin di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (15/9).

Harga minyak jenis Brent dan WTI berada di level masing-masing US$ 94,04 dan US$ 90,61 per barel pada Jumat (15/9). Harga tersebut lebih tinggi dari posisi tiga hari lalu yang menempatkan Brent di US$ 91 per barel, sementara WTI berada di angka US$ 87,72 per barel.

Arifin mengatakan kenaikan harga minyak mentah dunia memicu kenaikan pada sejumlah harga BBM non-subsidi jenis bensin dan diesel di dalam negeri.

Meroketnya harga sejumlah BBM non-subsidi berpotensi menambah serapan Pertalite. “Kemarin yang non-subsidi sudah naik, itu nanti juga akan mendorong pemakaian Pertalite kan,” kata Arifin.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu