Harga Minyak Turun Didorong Aksi Ambil Untung Investor

Zukiman Mohamad/Pexels
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
20/9/2023, 06.27 WIB

Harga minyak dunia melemah dipicu aksi ambil untung investor setelah sebelumnya mengalami kenaikan harga berturut-turut. 

Pada perdagangan Selasa (19/9), harga minyak mentah berjangka  West Texas Intermediate (WTI) sempat melonjak lebih dari US$ 2 per barel, sebelum akhirnya melemah di akhir perdagangan.

Harga minyak Brent turun 9 sen atau US$ 94,34, sementara WTI turun 28 sen per barel menjadi US$ 91,2.

Sebelumnya, Brent dan WTI telah naik selama tiga minggu berturut-turut dan menyentuh level tertinggi sejak November. Ini berada di jalur kenaikan kuartalan terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada kuartal pertama tahun 2022.

Lonjakan harga didorong oleh pengurangan pasokan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, OPEC+, serta penurunan produksi minyak serpih AS.

Hal ini mengubah arus perdagangan global dengan mempertahankan minyak AS di negara tersebut, serta meningkatkan permintaan dan harga minyak lainnya yang diimpor oleh Eropa dan Asia.

"Lonjakan harga minyak WTI telah menutup rute arbitrase minyak mentah AS ke Eropa dan Asia, serta mencegah minyak dari Cekungan Atlantik menuju ke timur," kata para pedagang dikutip dari Reuters, Rabu (20/9).

Arab Saudi dan Rusia bulan ini memperpanjang pengurangan pasokan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun. Keputusan tersebut sebagai bagian dari langkah OPEC+ untuk mengurangi pasokan. dan mendukung harga.

Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, membela pemotongan pasokan pasar minyak oleh OPEC+. Dia mengatakan, pasar energi internasional memerlukan regulasi yang lebih ringan untuk membatasi volatilitas, sekaligus memperingatkan ketidakpastian mengenai permintaan Tiongkok, pertumbuhan Eropa, dan tindakan bank sentral untuk mengatasi inflasi.

Sementara itu Badan Informasi Energi AS memperkirakan produksi minyak AS dari wilayah penghasil terbesar juga diperkirakan turun pada Oktober 2023. Ini merupakan penurunanan selama tiga bulan berturut-turut dan level terendah sejak Mei 2023.