BUMA Raih Fasilitas Pembiayaan Sindikasi Syariah USD60 Juta

BUMA
Pendanaan baru dengan pricing yang kompetitif ini sekaligus menjadi bukti kredibilitas BUMA sebagai perusahaan kontraktor pertambangan batu bara.
Penulis: Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
21/9/2023, 19.57 WIB

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengumumkan pembiayaan sindikasi syariah pertama dalam sejarah perusahaan. Total fasilitas pembiayaan ini sebesar USD60 juta, setara Rp920 miliar.

Di dalam fasilitas pembiayaan tersebut, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. berpartisipasi senilai USD50 juta sekaligus berperan sebagai mandated lead arranger (MLA), agen fasilitas, dan agen jaminan. Pembiayaan ini akan berlangsung selama lima tahun hingga 2028.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Nanang Rizal Achyar selaku Direktur BUMA dan Irvan Y. Noor selaku SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat. Turut menyaksikan, yaitu Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan, Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri, serta Iwan Fuad Salim selaku Group Deputy Director Finance & Investor Relations Delta Dunia Group di South Quarter Tower, Cilandak Barat, Jakarta.

Nanang mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Bank Muamalat. Menurutnya, pendanaan baru dengan pricing yang kompetitif ini sekaligus menjadi bukti kredibilitas BUMA sebagai perusahaan kontraktor pertambangan batu bara.

“Pendanaan ini akan kami gunakan untuk mendukung aksi korporasi dan menunjang kegiatan operasional BUMA. Kami berharap kerja sama ini juga dapat berlanjut ke kerja sama yang lebih luas,”kata Nanang dikutip dari siaran pers, Kamis (21/9).

SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Irvan Y. Noor menuturkan, pihaknya menyambut baik sinergi dengan Delta Dunia Group melalui salah satu anak usahanya, BUMA. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen bank pertama murni syariah di Tanah Air ini untuk berkontribusi dalam pembiayaan sindikasi syariah, khususnya dalam denominasi dolar AS.

Kerja sama tersebut juga dapat menjadi pintu masuk Bank Muamalat untuk memberikan layanan kepada karyawan BUMA, termasuk di antaranya pembiayaan multiguna. Yang pasti, partisipasi Muamalat diyakini mampu memperkuat portofolio perseroan di segmen pembiayaan korporasi.“Di samping itu, kami optimistis kontribusi ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat yang saat ini sedang dalam proses listing di Bursa Efek Indonesia,” ujar Irvan.

Group Deputy Director Finance & Investor Relations Delta Dunia Group Iwan Fuad Salim menyatakan, optimistis terhadap aksi korporasi Bank Muamalat dan BUMA. Pasalnya, sebagai grup perusahaan yang memiliki komitmen pertumbuhan jangka panjang maka salah satu strategi perseroan adalah terus meningkatkan permodalan.

“Dengan bisnis perusahaan yang terus bertumbuh, kami optimistis dapat terus mendukung agenda pertumbuhan ekonomi pemerintah, sekaligus memberikan dampak positif di bidang sosial dan lingkungan secara luas, selaras dengan ESG,” ucap Iwan.

Adapun, BUMA sebagai bagian dari Delta Dunia Group merupakan salah satu kontraktor pertambangan batu bara terkemuka di Indonesia yang berhasil menjalankan strategi diversifikasi. Hal ini dilakukan melalui aktivitas pertambangan metallurgical coal, terutama melalui ekspansi ke Australia dengan mengakuisisi BUMA Australia pada Desember 2021.

Pada kuartal pertama 2023, bisnis metallurgical coal dan infrastruktur Delta Dunia Group berhasil menyumbang 15 persen pendapatan grup. Perolehan ini didukung keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia, strategi diversifikasi dan kinerja operasional perusahaan. Aspek-aspek ini berhasil meningkatkan pendapatan sebesar USD409 juta, setara Rp6,13 triliun atau meningkat 23 persen dibandingkan dengan 2022.

"Ini merupakan langkah besar bagi kami. Kami berharap kerja sama dengan Bank Muamalat akan membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi kedua pihak pada masa depan," kata Nanang.