Rusia Hengkang dari Proyek Kilang Tuban, Ini Respons Airlangga

Dok. Pertamina
Ilustrasi kilang Pertamina. Pemerintah meminta Pertamina mencari mitra baru pengganti Rosneft yang mendapat sanksi Uni Eropa, sehingga kerja samanya berpotensi tidak dilanjutkan.
5/10/2023, 20.30 WIB

Pemerintah meminta PT Pertamina untuk segera mencari mitra pengganti Rosneft untuk mempercepat pembangunan kilang New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban, Jawa Timur. Rosneft merupakan perusahaan migas asal Rusia yang menjadi tandem PT Kilang Pertamina Internasional dalam proyek pendirian Kilang Tuban.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proyek Kilang Tuban tengah mengalami kesulitan pendanaan akibat pengenaan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas konflik bersenjata di Ukraina. Kondisi tersebut berdampak kepada suntikan invetasi Rosneft yang tak optimal.

Dia mengatakan, saat ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah bergerak aktif mencari mitra baru bagi Pertamina untuk proyek Kilang Tuban.

“Karena Rusia terkena masalah geopolitik dan kesulitan untuk investasinya, maka tentu untuk memastikan proyek kilang investornya bisa kita, bisa dicarikan yang lain,” kata Airlangga usai menghadiri rapat terbatas evaluasi proyek strategis nasional (PSN) di Istana Merdeka pada Kamis (5/10).

Dia mengatakan, proyek Kilang Tuban harus tetap berjalan meski Rosneft berpotensi untuk tidak melanjtukan kerja sama dengan Pertamina. Kilang dengan nilai Investasi proyek mencapai US$ 3,8 miliar atau sekitar Rp 54,2 triliun itu dibangun dengan kapasitas pengolahan 300.000 barel per hari yang diperkiraan dapat menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.

Pengembangan kilang minyak merupakan PSN yang tercantum di dalam Peraturan Presiden RI Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.

Proyek-proyek kilang tersebut yakni perluasan kapasitas Kilang Balongan, ekspansi Kilang Balikpapan, revitalisasi Kilang Cilacap, penambahan kapasitas Kilang Plaju dan perluasan kapasitas Kilang Dumai. Serta, ada satu proyek pembangunan kilang petrokimia baru di Tuban, Jawa Timur.

“PSN-nya masih jalan hanya mitranya yang harus dicarikan. Ya terima kasih PT Pertamina untuk segera mencari mitra baru dalam pengembangan,” ujar Airlangga.

Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional memastikan tetap menggandeng Rosneft untuk membangun Kilang Tuban, Jawa Timur.

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan proyek kemitraan bersama Rosneft masih berjalan baik di tengah isu pengenaan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas konflik bersenjata di Ukraina. “Belum ada mitra lain, masih eksisting sampai sekarang,” kata Taufik di Hotel Ritz Carlton Jakarta pada Senin (14/8).

Realisasi kerja sama proyek ini makin nyata, seiring langkah KPI yang menargetkan penyelesaian Financial Investment Decision (FID) Kilang Tuban paling lambat pada kuartal pertama 2024.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu