Chevron telah menghentikan pengiriman gas alam melalui pipa bawah laut utama yang melalui laut Mediterania, East Mediterranean Gas (EMG), seiring konflik Israel Palestina. Chevron mengalihkan pengiriman melalui Yordania menggunakan pipa Fajr.
“Menyusul instruksi Kementerian Energi untuk menghentikan produksi di Platform Produksi Tamar dan situasi keamanan di Israel selatan, semua ekspor ke Mesir telah dialihkan melalui pipa Fajr,” kata seorang juru bicara Chevron seperti dikutip Reuters, Rabu (11/10).
Pipa EMG membentang dari kota Ashkelon di Israel selatan, terletak sekitar 10 kilometer (km) utara Gaza, ke El-Arish di Mesir, di mana pipa tersebut terhubung ke pipa darat. Sementara pipa Fajr menghubungkan Yordania ke Mesir.
Pipa sepanjang 90 km ini merupakan penghubung utama antara ladang gas lepas pantai Leviathan yang dioperasikan Chevron dan Mesir. Konsorsium Leviathan mencakup operator Chevron, Israel's NewMed Energy dan Ratio Energies.
Kementerian Energi Israel mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa Chevron telah meminta untuk mengekspor gas melalui pipa alternatif yang menghubungkan Leviathan ke Yordania serta Mesir, yang dikenal sebagai Pipa Gas Arab.
Pada Senin (9/10), Israel menghentikan produksi di ladang gas Tamar di lepas pantai selatannya tiga hari setelah kekerasan meletus setelah serangan mendadak oleh militan Hamas di Jalur Gaza terhadap Israel.
Secara terpisah, sumber industri energi mengatakan jumlah gas yang diekspor dari ladang raksasa Leviathan Israel ke Mesir telah sedikit berkurang karena pasokan ke pasar domestik diprioritaskan, namun tetap mendekati kuota.
Leviathan telah mengekspor volume yang lebih besar ke Mesir dibandingkan jumlah yang dijanjikan berdasarkan perjanjian penjualan selama beberapa minggu, kata sumber tersebut.
“Setiap molekul yang kami ekspor, pertama-tama kami periksa apakah molekul tersebut diperlukan di pasar Israel,” kata salah satu sumber.