PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) tengah menegosiasikan kenaikan harga jual gas setelah kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PGN berakhir pada 30 September. Medco ingin mempertahankan level produksi yang akan berdampak pada kenaikan biaya sehingga meminta penyesuaian harga jual gas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan Medco bukan satu-satunya KKKS yang menegosiasikan hal tersebut. Beberapa KKKS lain juga berkeinginan untuk menaikkan harga karena sudah memasuki level senior.
“Ndak hapal aku tapi ada beberapa yang berencana ketika ingin memperpanjang kontrak PJBGnya yang habis kemudian mereka berencana menaikkan,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada Katadata.co.id saat ditemui di Kementerian ESDM pada Kamis (12/10).
Dia menyebut, pihaknya sudah mengkaji perihal kenaikan harga ini. Namun apabila dilihat dari kemungkinan dampak hilirnya, akhirnya pemerintah tidak menaikkan harga gas. “Kami lihat jalan keluar apa yang bisa dilakukan untuk supaya harga hilirnya tidak dinaikkan,” ujarnya.
Terkait permintaan harga ini, dia menyebut bahwa semakin senior suatu wilayah kerja (WK) maka akan semakin berat usahanya untuk mempertahankan produksi. “Tentu cost-nya naik. Itu tentu akan kita evaluasi, tetapi di satu sisi kita juga menghadapi dilema kebijakan pemerintah soal hilirisasi,” ucapnya.
Eks Dirut Pertamina ini menjelaskan jika ada hilirisasi maka harga energi harus menarik. Dalam hal ini bukan berarti harganya murah, namun affordable atau dapat dijangkau. Dia menyebut hal tersebut yang menjadi pertimbangan bagi kedua belah pihak yang kemudian dicari jalan tengahnya.
“Jadi misalnya jalan keluar keekonomian, itu kan kita masih bisa lihat bagaimana insentif yang diberikan oleh pemerintah, mungkin bisa ditambah dan lain sebagainya, untuk hulunya,” kata dia. Sementara untuk hilir, akan dilihat di level mana harus melepas gas agar hilirnya menarik.
Terkait gejolak permintaan kenaikan harga gas ini, SKK Migas sedang mengamati apakah akan menimbulkan gangguan di sektor hulu. “Tetapi dengan jaminan pemerintah dengan bahwa keekonomian pengembangan hulu itu dijamin maka mudah-mudahaan ini mengkomunikasikan saja,” ujarnya.
Terkait perpanjangan kontrak PJBG, Dwi menyebut sudah membahas perihal alokasi dan telah disepakati, namun menurutnya masih harus diajukan ke Kementerian ESDM untuk mendapatkan persetujuan.
“Tapi Insya Allah saya kira kedua belah pihak dihandle, keinginan Medco sendiri juga kami pahami, kebijakan pemerintah untuk supaya harga hilir gak naik juga kami pahami,” kata dia.