Imbas Perang Israel vs Hamas, Harga Minyak Dapat Sentuh US$ 140

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ilustrasi ladang minyak dan gas bumi.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
23/10/2023, 12.00 WIB

Harga minyak dapat menyentuh angka US$ 140 per barel dalam waktu dekat. Allianz Trade menyebut, kondisi ini juga dapat membuat dunia mengalami masa resesi

Kepala riset ekonomi Allianz Trade Ana Boata mengatakan perkiraan ini muncul akibat adanya ketegangan di Timur Tengah serta eskalasi dampak konflik Israel vs Hamas. 

Serangan kedua pihak tersebut kemungkinan dapat berubah menjadi konflik regional yang meluas sehingga memicu lonjakan harga minyak.

Ana menyampaikan lonjakan harga minyak dapat menyentuh angka US$ 140 per barel, dengan harga rata-ratanya di US$ 120 pada 2024.

"Harga minyak yang lebih tinggi, itulah dampak langsungnya," kata Kepala Riset Ekonomi Allianz Trade Ana Boata dikutip dari Oilprice pada Senin (23/10). 

Lebih lanjut, Boata menyebut bank sentral dunia akan mengambil sikap menunggu dan melihat keadaan sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga.

Selain pemangkasan suku bunga, kenaikan harga minyak dapat membuat dunia masuk dalam resesi dan mendorong inflasi global hingga 5%.

Dia menyebut perlambatan pertumbuhan global menjadi hanya 2% saja pada 2024. “Yang jelas kami dapat memberikan probabilitas 20% untuk skenario penurunan ini.", ujar Ana.

Harga Minyak Hari Ini

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent hari ini turun 67 sen menjadi US$ 91,49 per barel. Untuk minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) turun 72 sen menjadi US$ 87,36.

Turunnya harga minyak disebabkan oleh peningkatan upaya diplomatik untuk meredam konflik antara Israel dan kelompok Hamas, Palestina. Israel sepakat untuk menunda serangannya kepada Hamas setelah mendapat tekanan dari AS.

"Hal ini meredakan kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas akan menyebar ke seluruh Timur Tengah dan mengganggu pasokan," kata riset ANZ  dikutip dari Reuters, Senin (23/10).

Selain konflik Israel Palestina, harga minyak juga sedang berada di tengah tekanan pengurangan suplai minyak oleh organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan Rusia hingga akhir tahun ini.

Reporter: Mela Syaharani