Ekonomi Eropa Lesu, Harga Minyak Anjlok Tiga Hari Berturut-turut

ANTARA FOTO/REUTERS/Stephanie McGehee
Pedagang saham Kuwait terlihat di aula perdagangan pasar saham Kuwait Boursa di kota Kuwait, Kuwait, Senin (16/9/2019).
Penulis: Mela Syaharani
25/10/2023, 06.29 WIB

Harga minyak anjlok tiga hari berturut-turut. Analis menilai, hal ini karena sejumlah data ekonomi Eropa menunjukkan pelemahan, sehingga dapat memengaruhi prospek permintaan energi.

Harga minyak mentah Brent berjangka misalnya, turun US$ 1,76 atau 2% menjadi US% 88.07 per barel pada perdagangan Selasa malam (24/10). Harga minyak mentah West Texas Intermediate atau WTI Amerika Serikat berjangka ditutup turun US$ 1,75 atau 2% menjadi US$ 83,74 per barel.

Analis Mizuho yakni Robert Yawger menyampaikan, data aktivitas bisnis di Eropa menurun bulan ini. Bahkan, data menunjukkan kemungkinan wilayah ini mengalami resesi ekonomi.

Data ekonomi Jerman mengindikasikan negara ini sedang mengalami resesi. Begitu juga Inggris. Padahal investor tengah menanti keputusan suku bunga Bank of England minggu depan.

“Pasti ada diskusi tentang ekonomi global yang lebih buruk minggu ini ketimbang pekan lalu," kata Robert Yawger dikutip dari Reuters, Rabu (25/10).

Ia pun menyebutkan bahwa para bankir terkemuka dan ahli keuangan tengah berada di Arab Saudi untuk membahas seberapa buruknya ekonomi dalam acara Future Investment Initiative.

Berbeda dengan Eropa, data ekonomi Amerika menunjukkan peningkatan produksi bisnis pada Oktober. Sektor manufaktur di Negeri Paman Sam pun terpantau mulai tumbuh setelah sebelumnya terkontraksi selama lima bulan.

"Meskipun pasar khawatir tentang perang di Timur Tengah dan upaya Arab Saudi untuk membatasi pasokan, permintaan memang sudah menjadi hambatan utama dalam waktu yang lama," kata Mitra di Again Capital yang berbasis di New York, John Kilduff.

Reporter: Mela Syaharani