Harga Minyak Mentah RI Turun ke US$ 86,71, Berikut Faktor Pendorongnya

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Pekerja Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) memeriksa instalasi saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
Penulis: Mela Syaharani
9/11/2023, 10.53 WIB

Kementerian ESDM menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) Oktober 2023 US$ 86,71 per barel, turun US$ 3,45 dibandingkan bulan sebelumnya US$ 90,17 per barel.

Dalam Executive Summary, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia mengungkap sejumlah alasan yang mempengaruhi turunnya harga minyak pada Oktober.

“Kekhawatiran pasar akan tertekannya pertumbuhan ekonomi global, dan penurunan permintaan minyak, bila tingkat suku bunga tetap pada level yang tinggi,” ungkap Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dikutip dari keterangan resmi Kementerian ESDM pada Kamis (9/11).

Selain itu, terdapat dua alasan lain yang turut mempengaruhi turunnya harga minyak. Pertama, terkait aksi profit taking para pelaku pasar sebagai antisipasi hasil dari pertemuan Federal Reserve AS dan data Purchasing Manager‘s Index Cina menjadi faktor pengaruh lain dari penurunan harga ini.

Kedua, dipicu oleh penurunan laju perekonomian kawasan Eropa tahun 2023 sebesar 0.1% dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya menjadi 0.5%. “Dikarenakan penurunan sektor industri Eropa serta dampak tindakan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa untuk mengendalikan laju inflasi,” ungkap Tim Harga.

Meski adanya ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah, namun Kementerian ESDM mencatat hal ini tidak memengaruhi lalu lintas minyak mentah dalam wilayah tersebut. Terlebih adanya upaya diplomatik yang cukup berhasil mencegah perluasan konflik ke wilayah lain.

Di kawasan Asia Pasifik sendiri, penurunan harga minyak mentah tak hanya disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, namun juga dipengaruhi oleh penurunan permintaan bahan bakar di Cina. Tercatat pada September 2023 telah terjadi penurunan sebesar 7.8% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 522 ribu bph.

Selain itu, kembalinya ekspor gas oil Rusia ke pasar (termasuk Asia), setelah dihapuskannya kebijakan larangan ekspor gas oil oleh pemerintah Rusia juga turut memberi pengaruh turunnya harga minyak mentah Asia Pasifik.

Berikut perkembangan harga mentah utama pada bulan Oktober 2023 dibandingkan bulan September 2023 sebagai berikut :

  • Dated Brent turun sebesar US$ 2,95/bbl dari US$ 94,00/bbl menjadi US$ 91,05/bbl.
  • WTI (Nymex) turun sebesar US$ 3,96/bbl dari US$ 89,43/bbl menjadi US$ 85,47/bbl.
  • Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,89/bbl dari US$ 92,59/bbl menjadi US$ 88,70/bbl.
  • Basket OPEC turun sebesar US$ 2,84/bbl dari US$ 94,70/bbl menjadi US$ 91,86/bbl.
  • Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$ 3,45/bbl dari US$ 90,17/bbl menjadi US$ 86,72/bbl (AFB)

Reporter: Mela Syaharani