SKK Migas dan Harpindo Mitra Kharisma menggelar seremoni tajak Sumur Eksplorasi Sugih-1 pada Rabu (15/11). Upaya pengeboran eksplorasi ini dilakukan dalam rangka menemukan cadangan migas baru dan memenuhi kebutuhan energi nasional.
Sumur Sugih-1 berada di Wilayah Kerja Lampung III, tepatnya di Desa Tanjung Ratu Ilir, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah. Sumur eksplorasi ini akan dibor dengan desain lubang vertikal menggunakan Rig Elang #01 (550 HP).
Rencananya Sumur Sugih-1 dibor dengan kedalaman akhir 920 meter True Vertical Depth from Master Hub Elevation atau mTVDKB.
Pengeboran eksplorasi bertujuan menguji dan mengevaluasi potensi kandungan migas yang ada pada formasi Lahat dan Talang Akar. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan atau Sumbagsel Anggono Mahendrawan mengatakan pengeboran ini akan membuka penemuan-penemuan migas di luar Jambi dan Sumatera Selatan.
Kedua daerah tersebut merupakan tulang punggung produksi migas di Sumbagsel. “Ini akan memperkuat ketahanan energi dan pasokan untuk industri,” kata Anggono dalam keterangan pers, Jumat (17/11)
Anggono berharap penemuan cadangan hidrokarbon di wilayah itu menjadi salah satu sumber pembangunan di Lampung Tengah. Selain itu, bisa meningkatkan pendapatan asli daerah dan menciptakan efek berganda bagi masyarakat.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyebutkan, target pengeboran eksplorasi tahun ini naik dibandingkan 2022 sebanyak 30 sumur. “Sejak awal tahun hingga Oktober sudah terealisasi 29 sumur atau hampir menyamai realisasi 2022,” katanya.
“Kami optimistis realisasi pengeboran sumur eksplorasi akan lebih tinggi dari tahun lalu,” Hudi menambahkan.
Dari 29 sumur eksplorasi yang sudah ditajak, sembilan di antaranya memberikan penemuan cadangan hidrokarbon. Total sumber daya yang ditemukan sekitar 430 million barel of oil equivalent atau MMBOE.
Sebanyak 14 sumur masih proses pengeboran. Sisanya merupakan sumur dry.
Melihat perkembangan itu, SKK Migas optimistis penemuan cadangan hidrokarbon tahun ini lebih besar dibandingkan 2022. “Secara jangka panjang, penemuan cadangan baru akan menjadi tulang punggung bagi upaya mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD),” kata dia.