PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) berhasil memperpanjang umur ekonomi South Natuna Block B yang berlokasi di Laut Natuna, Kepulauan Riau. Umur ekonomis blok tersebut yang diprediksi habis pada 2023, kini menjadi 2028.
"Umur ekonomis South Natuna Block B paling tidak hingga masa kontraknya berakhir," kata Chief Administrative Officer MedcoEnergi dan SVP Business Support Medco E&P Amri Siahaan dalam acara National Media Engagement SKK Migas-Medco E&P, Sabtu (25/11).
Perusahaan mampu melakukan hal tersebut dengan cara efisiensi, eksplorasi, lalu menemukan empat temuan baru. Selain itu, Amri mengakui perusahaan juga mencontoh Petronas yang sedang mengembangkan lapangan migas tak jauh dari lokasi South Natuna Block B. "Kami panggil, ajak diskusi. Mereka mau," ucapnya.
Dalam praktiknya, Medco melakukan pengembangan lebih cepat. "Kami bangun lebih kecil tapi punya kekuatan cukup untuk produksi," kata Amri.
Sebagai informasi, blok dengan luas wilayah 11 ribu hektare dengan kedalaman 250 hingga 320 kaki itu sebelumnya telah ditemukan pada 1972 oleh ConocoPhillips Indonesia. Beberapa kali kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS melakukan pengeboran sumur appraisal hingga 2000.
Kini, terdapat tiga pihak sebagai pemegang hak partisipasi dari South Natuna Block B. Ketiganya adalah Medco E&P Natuna Ltd sebesar 40%,, Medco Daya Abadi Lestari 35%, dan Prime Natuna Inc. 25%.
Sebelumnya, pada 2020 Medco EP Natuna menemukan tambahan cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Sumur Eksplorasi Terubuk 5 yang berlokasi di Wilayah Kerja South Natuna Sea Block B. Dari hasil pengeboran ditemukan 2.287 barel minyak per hari (BOPD), 32,89 juta kaki kubik per hari gas (MMSCFD), dan 304,1 barel kondensat per hari (BCPD).