PT Pertamina Gas Negara (PGN) menandatangani perjanjian jual-beli gas (PJBG) dari Blok Corridor, Sumatera Selatan pada hari ini, Selasa (19/12). Perjanjian ini dilakukan PGN bersama Medco E&P Grissik selaku operator Blok Corridor.
Kontrak ini merupakan perpanjangan dari perjanjian sebelumnya yang telah berlangsung sejak 20 tahun lalu yang tercatat berakhir pada 30 September 2023. Direktur Utama PGN Arif Setiawan Handoko mengatakan PJBG ini ditandatangani untuk durasi lima tahun ke depan.
“Ini merupakan bukti komitmen pemerintah, KKKS dan PGN dalam melayani industri dan ritel terutama para pemakai gas bumi yang berada di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa Bagian Barat dan Kepulauan Riau," kata Arif dalam siaran pers.
Pada kesepakatan baru ini, PGN akan mengantongi gas dari Blok Corridor sebanyak 410 billion british thermal unit per day (BBTUD) sejak Desember 2023. Kendati demikian, besaran volume yang dialirkan pada waktu berikutnya akan mengikuti kemampuan produksi Blok Corridor.
"Penandatanganan perjanjian ini juga menjadi bukti nyata semua pihak dalam mendorong gas bumi sebagai energi transisi tidak hanya sebatas komitmen, namun sampai titik pemanfaatan di hilir,” kata Arif.
Dia menyebut, pemanfaatan gas bumi sebagai energi fosil ramah lingkungan penting menjadi jembatan menuju komitmen Net Zero Emission 2060.
Mengenai volume gas, PGN menulis nantinya gas ini akan dialirkan untuk berbagai konsumen. Mulai dari sektor kelistrikan, industri, pelaku usaha menengah dan kecil, transportasi serta rumah tangga.
Perjanjian ini disebut akan membantu operasi dan layanan energi pelanggan serta mendorong kinerja pelanggan agar makin kompetitif dalam berbisnis dan bersaing baik dalam skala domestik maupun internasional.
PGN berharap dengan adanya perjanjian ini memberikan kepastian keberlangsungan usaha bagi para pemangku kepentingan di rantai bisnis gas bumi kemudian meningkatkan daya saing usaha serta pertumbuhan ekonomi nasional berkelanjutan.
Selain kontrak terbaru di Blok Corridor, PGN juga menjelaskan perihal langkah yang ditempuh untuk penuhi permintaan yang akan datang.
PGN menyebut akan terus berupaya menjaga ketahanan pasokan untuk service level yang sama, melalui gas pipa maupun LNG. Terlebih dengan tantangan pertumbuhan ekonomi dan bisnis kedepan, pemanfaatan gas bumi baik melalui gas pipa maupun LNG akan semakin meningkat.
Hingga kuartal III 2023, jumlah volume niaga gas bumi dari PGN berjumlah 935 BBTUD dengan kontribusi utama dari pasok gas pipa. Angka ini melayani permintaan pelanggan gas bumi dari 3.019 industri dan komersial, 1.967 usaha kecil serta 834.165 rumah tangga.