PT Timah Gali Terus Potensi Logam Tanah Jarang, Bahan Penting untuk EV

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi pertambangan.
Penulis: Mela Syaharani
19/12/2023, 18.52 WIB

PT Timah mengembangkan penelitian soal mineral ikutan timah, salah satunya adalah logam tanah jarang (LTJ). SVP strategic Management, Research dan Business Development Daswir Syarif mengatakan setiap penambangan timah akan menghasilkan mineral ikutan seperti monasit, zircon, ilmenite, dan beberapa mineral lainnya.

Daswir menyebut, penelitian mineral ikutan ini merupakan salah satu upaya transisi energi, dimana hasil mineral ikutan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Membahas soal monasit, mineral ini juga memiliki potensi. Di dalam monasit ini dapat terkandung LTJ bernama neodymium oxide. “Nah ini menjadi salah satu bahan untuk magnet dan kendaraan listrik (EV),” kata Daswir dalam acara IMEC 2023 di Jakarta pada Selasa (19/12).

Daswir menyebut, selain nama-nama di atas terdapat salah satu mineral yang saat ini menjadi pembicaraan yakni pasir kuarsa. “Pasir kuarsa mengandung mineral silika, yang menurut penelitian dan sekarang sudah ada produsennya itu bisa menjadi bahan baku EV battery untuk energy storage berbahan silica based,” ujar Daswir

Daswir menyebut, pasir silika ini dianggap paling bagus untuk storage kendaraan listrik (EV). “Silika ini bisa ditemukan di Bangka Belitung, khususnya Pulau Belitung,” ujarnya.

Selain mineral-mineral sebelumnya, PT timah juga sedang meneliti thorium. “Thorium adalah salah satu unsur radioaktif yang berpotensi menjadi energi masa depan,” kata dia.

Melihat potensi mineral ikutan ini, dia menyebut terus melakukan penelitian dari sisi sumber daya dan cadangan yang lebih besar dibandingkan mineral utamanya.

Berbicara mengenai monasit, sebelumnya Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Nur Adi Kuncoro mengatakan telah menginventarisasi lokasi yang memiliki potensi penambangan monasit.

“Ada di Bangka Selatan dan Belitung Timur, lokasinya di darat,” kata Adi dalam Public Exposes Live 2023 sesi PT Timah yang dipantau secara daring pada Selasa (28/11).

Adi menyebut PT Timah sudah melakukan penghitungan melalui tim eksplorasi mereka untuk memperkirakan besaran potensi yang mampu dihasilkan PT Timah ketika melakukan kegiatan penambangan. Adi menyampaikan penambangan Monasit ini harus diiringi oleh penambangan timah.

“Jadi melakukan penambangan timah dan monasit. Karena memang monasit adalah bagian dari sisa hasil pengolahan timah,” ujarnya.

Adi menyebut, pengembangan monasit ini merupakan salah satu upaya mendukung hilirisasi yang digalakkan pemerintah. “Saat ini tim pengembangan usaha masih melakukan kajian sejauh mana dari monasit ini kita bisa tingkatkan tentunya menjadi produk hilir yang memang dibutuhkan di market,” kata dia.

Reporter: Mela Syaharani