SKK Migas: Kerugian Jika Proyek Blok Masela Mundur Rp 90 T per Tahun

SKK Migas
Kick off proyek Abadi LNG Blok Masela.
Penulis: Mela Syaharani
28/12/2023, 14.53 WIB

Inpex Masela Ltd operator proyek lapangan gas abadi Masela menggelar seremonial atau kick off Project Management Team (PMT) LNG Abadi Masela pada hari ini (28/12). Proyek Masela ini sudah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak September 2017.

Blok Masela diperkirakan dapat menghasilkan 9,5 mtpa atau juta ton LNG per tahun, dengan gas pipa mencapai 150 MMscfd, serta 35 ribu barel kondensat per hari (bcpd). Proyek lapangan abadi ini ditargetkan dapat onstream pada kuartal IV 2029 dan nantinya dapat melakukan pengiriman cargo LNG perdananya pada kuartal pertama 2030.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan sejumlah kerugian yang ditanggung apabila Proyek Abadi Masela tidak dapat berproduksi tepat waktu.

“Yang perlu kita sadari seandainya mundur, kerugian secara finance, dari sisi revenue kita akan kehilangan US$ 5 miliar atau Rp 77 triliun per tahunnya,” kata Dwi dalam acara kick off di Kantor Inpex Jakarta pada Kamis (28/12).

Selain revenue, Dwi menyebut dari sisi belanja modal atau capex jika proyek ini terlambat maka menyebabkan adanya tambahan biaya per tahunnya yang mencapai US$ 1 miliar. Sehingga total kerugiannya mencapai Rp 90 triliun per tahun.

“Satu miliar dolar rasanya kecil, padahal jika dirupiahkan mencapai Rp 15 triliun. Harus menambah biaya segitu, belum lagi biaya tenaga kerja. Jadi begitu besarnya overrun capex apabila proyek ini mengalami kemunduran,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani