Mengulik Lagi Janji Prabowo-Gibran di Sektor Energi, Mimpi Swasembada

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Spt.
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato saat menghadiri acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Penulis: Happy Fajrian
15/2/2024, 16.17 WIB

Hasil hitung cepat Pilpres 2024 dari berbagai lembaga menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memimpin dengan perolehan suara sekitar 58%. Jika terpilih, ada sederet janji paslon ini di sektor energi.

Salah satu janji Prabowo-Gibran jika terpilih sebagai pemimpin baru Indonesia adalah mencapai swasembada pangan, energi, dan air. Prabowo mengatakan bahwa swasembada energi, khususnya BBM, dapat dicapai melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Prabowo berencana untuk mendorong pemanfaatan biodiesel, bahan bakar nabati yang berbasis minyak kelapa sawit, hal ini mengingat Indonesia sebagai salah satu negara produsen utama kelapa sawit dunia.

“Swasembada BBM dari energi terbarukan, dari mana? Kita sekarang produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Produksi kita sekitar 25 juta ton, kebutuhan untuk minyak goreng 6-7 juta ton, sisanya bisa kita pakai untuk biosolar,” kata Prabowo medio Oktober 2023.

Menurutnya, bahan bakar yang diproduksi dari tanaman tidak akan menyebabkan polusi udara dari hasil pembakarannya. Selain biodiesel, Prabowo juga akan mendorong bahan bakar nabati lainnya, yakni bioetanol sebagai bahan campuran bensin.

Saat ini pemerintah sudah mengimplementasikan penggunaan bioetanol 5% atau E5 sebagai bahan campuran bensin Pertamax. Untuk mendukung produksi bahan baku pembuatan bioetanol, Prabowo berjanji untuk mengenjot penanaman tebu.

“Ternyata kita bisa bikin bensin Pertamak dan sebagainya dari etanol. Etanol bisa kita dapat dari mana? Dari tebu, dan rencana kita, kita akan tanam tebu dalam skala besar,” ujarnya.

Dengan begitu, Prabowo menilai Indonesia bisa mandiri dan menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan, serta tidak perlu impor BBM.

Sementara itu dalam dokumen visi dan misi Prabowo-Gibran, swasembada pangan, energi, dan air merupakan syarat utama dari kemandirian dan kedaulatan sebuah negara.

“Untuk itu, maka pencapaian swasembada pangan, energi, dan air harus dilakukan secara cepat dan seksama,” tulis dokumen visi dan misi pasangan Prabowo-Gibran. Swasembada pangan, energi, dan air termasuk dalam 17 program prioritas Prabowo-Gibran.

Untuk energi, pasangan ini menilai Indonesia berpeluang menjadi raja energi hijau dunia melalui pengembangan produk biodiesel dan bioavtur dari sawit, bioetanol dari tebu dan singkong, serta energi hijau lainnya dari angin, matahari, dan panas bumi.

“Pada 2029 dengan sumber daya alam yang ada, sangat optimis program biodiesel B50 dan campuran etanol E10 akan dapat tercapai,” dikutip dari dokumen visi-misi Prabowo Gibran.

Untuk mencapai swasembada energi, Prabowo-Gibran memiliki sejumlah program kerja:

  1. Mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia (super power) dalam bidang energi baru dan terbarukan (renewables) serta energi berbasis bahan baku nabati (bioenergy).
  2. Mengembalikan tata kelola migas dan pertambangan nasional sesuai amanat Konstitusi, terutama Pasal 33 UUD 1945.
  3. Memperbaiki skema insentif untuk mendorong aktivitas temuan cadangan sumber energi baru untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan energi nasional.
  4. Merevisi semua tata aturan yang menghambat untuk meningkatkan investasi baru di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).
  5. Mendirikan kilang minyak bumi, pabrik etanol, serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas, baik oleh BUMN atau swasta.
  6. Memperluas konversi BBM kepada gas dan listrik untuk kendaraan bermotor. Meningkatkan dan menambah porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran listrik PLN.
  7. Melanjutkan dan mengevaluasi pengembangan kawasan ekonomi khusus yang terspesialisasi dengan mengedepankan ekonomi hijau dan/atau ekonomi biru.
  8. Melanjutkan program mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (coal-fired power plant retirement) dengan berdasarkan pada asas keadilan dan keberimbangan.