Pertamina Internasional EP mengawali 2024 dengan capaian produksi migas di atas target dari aset-asetnya di luar negeri. Produksi minyak mencapai 109% dari target sedangkan gas mencapai 118%.
Capaian produksi minyak di atas target tersebut terutama bersumber dari aset di Irak, Gabon, dan Anglola. Sedangkan gas berasal dari aset Aljazair, Malaysia, dan produksi yang lebih tinggi di Tanzania.
“Jika, produksi mencapai 213 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), 112% lebih tinggi dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 194 ribu BOEPD,” kata Direktur Utama Pertamina Internasional EP Jaffee A. Suardin melalui siaran pers, Kamis (15/2).
Kinerja positif ini didukung dengan meningkatnya cadangan terbukti (P1) sebesar 29 juta barel setara minyak (MMBOE), lebih besar 935% dari RKAP 2023 sebesar 3 MMBOE. Sementara, cadangan contingency (2C) sebesar 11,1 MMBOE, lebih besar 317% dari target RKAP 2023 sebesar 3,5 MMBOE.
Dengan adanya persetujuan perpanjangan 6 Extended License Agreement (ELA) di Aljazair pada Desember 2023, ditambah dengan keberhasilan untuk menambah Blok SK 510, awarding blok terbaru sejak 2017. Ini memperkuat operasi PIEP di Malaysia dengan eksisting asset di SK309 dan SK311 dengan durasi kontrak sampai 2040.
“Kinerja PIEP akan terus dioptimalkan pada tahun 2024 mendatang dengan melakukan berbagai inovasi. Hal ini dapat diartikan bahwa kita harus memiliki fondasi yang kuat untuk melangkah lebih jauh dan mencapai target yang ditetapkan,” kata Jaffee.
Dia menambahkan bahwa PIEP memiliki capaian lain yakni Unlocking Venezuela Potential dan penyelesaian akuisisi Wentworth.
Dalam kesempatan terpisah, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina membuka peluang untuk memperluas jangkauan operasinya di luar negeri melalui anak usaha termasuk PIEP.
“Operasional PIEP merupakan upaya mewujudkan kemandirian dan memperkuat ketahanan energi nasional, kita memiliki semangat bring the barrel home, artinya hasil dari lapangan migas di luar negeri akan kembali ke Tanah Air,” kata Fadjar.