ESDM Masih Optimis Target Produksi Minyak 1 Juta Barel 2030 Tercapai

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom.
Petugas melakukan pengecekan parameter separator produksi di Stasiun Pengumpul ABG Pertamina EP Jatibarang Field di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).
Penulis: Mela Syaharani
14/3/2024, 13.07 WIB

Kementerian ESDM merespon kritik Komisi VII DPR RI yang mengusulkan agar target produksi migas 2030 sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari gas direvisi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM mengatakan pihaknya masih optimis target tersebut dapat dicapai. “Menurut kami bisa saja tercapai,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM pada Kamis (14/3).

Tutuka menilai target tersebut masih bisa dicapai jika sumur migas non konvensional yang ada di Wilayah Kerja (WK) Rokan dapat berproduksi.

“Kalau kami terutama menaruh harapan yang cukup besar di sumur MNK dan EOR. Kalau itu berhasil saya kira keduanya akan menyumbang kontribusi besar untuk produksi minyak. ini dari perspektif dirjen migas ya,” ujarnya.

Tutuka menyampaikan suksesnya produksi MNK ini bergantung pada kegiatan pengeboran di dua sumur yang ada pada WK Rokan. “Kalau hasilnya bagus mungkin dua bulan kedepan akan ada informasi lebih detail soal itu,” ujarnya.

Selain produksi MNK, Tutuka juga menyebut keberhasilan penerapan teknologi Enhanced oil recovery (EOR) juga dapat berkontribusi bagi peningkatan produksi minyak Indonesia.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani