Bos Saudi Aramco: Permintaan Minyak Belum Memuncak dalam Waktu Dekat

Katadata
Rig migas lepas pantai.
Penulis: Happy Fajrian
19/3/2024, 11.48 WIB

CEO Saudi Aramco Amin Nasser menilai permintaan minyak global masih akan terus tumbuh dan belum akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat. Oleh karena itu dia mendorong para pembuat kebijakan untuk menggenjot investasi di sektor migas.

Menurutnya investasi tersebut dibutuhkan untuk menjaga produksi demi memenuhi konsumsi. Ia juga menyarankan agar dunia meninggalkan fantasi untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap karena energi terbarukan masih belum siap menggantikan dalam skala besar.

Pimpinan perusahaan energi terbesar di dunia itu mendesak pengaturan ulang rencana transisi energi global dalam sambutannya di hadapan para eksekutif minyak dan gas pada konferensi CERAWeek di Houston, Amerika Serikat (AS), pada Senin (18/3).

“Permintaan minyak akan mencapai rekor baru sebesar 104 juta barel per hari (bph) pada 2024,” kata Nasser seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/3). “Meskipun investasi meningkat, energi alternatif belum mampu menggantikan hidrokarbon dalam skala besar”.

“Semua ini memperkuat pandangan bahwa puncak produksi minyak dan gas tidak mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan, apalagi pada tahun 2030,” katanya lagi.

“Kita harus meninggalkan fantasi penghapusan minyak dan gas secara bertahap, dan sebaliknya berinvestasi pada minyak dan gas secara komprehensif, dengan mencerminkan asumsi permintaan yang realistis, selama hal tersebut penting,” ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa meningkatnya permintaan dari negara-negara berkembang dapat mendorong pertumbuhan permintaan minyak hingga tahun 2045.

Perkiraan pertumbuhan permintaan jangka panjang ini sejalan dengan perkiraan OPEC dan berbeda dengan perkiraan puncak permintaan pada 2030 dari Badan Energi Internasional (IEA). Arab Saudi adalah pemimpin de facto OPEC, dan Amerika Serikat adalah kontributor terbesar IEA.

Halaman:
Reporter: Muhammad Ghifariyadi