Krisis Laut Merah Dapat Picu Berkurangnya Armada Tanker Global

marinetraffic.com
Kapal tanker St Nikolas yang ditangkap militer Iran di Laut Merah, di lepas pantai Oman.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
21/3/2024, 14.04 WIB

Krisis di Laut Merah dapat memicu berkurangnya armada tanker global. Serangan pasukan Houthi di kawasan tersebut membuat banyak perusahaan pelayaran mengalihkan lalu lintasnya sehingga menambah waktu dan biaya.

“Salah satu hal yang saya pikir mengkhawatirkan apabila serangan ini terus berlanjut selama enam bulan ke depan. Kami mungkin tidak akan memiliki armada tanker yang tersedia untuk terus berlayar," kata CEO Kuwait Petroleum Corporation (KPC) Shaikh Nawaf Saud Al-Sabah dikutip dari CNBC pada Kamis (21/3).

Sebagai informasi, pasukan Houthi menyerang pelayaran komersial di Laut Merah sejak November lalu. Aksi ini sebagai bentuk dukungan kepada Palestina yang berkonflik dengan Israel. 

"Kami bersyukur masih dapat memasok para pelanggan dalam jumlah yang dibutuhkan dengan tepat waktu dan tanpa masalah. Namun, saya tidak tahu berapa banyak produsen lain yang memiliki visi strategis seperti itu,” ujarnya.

Al-Sabah tidak melihat adanya risiko ketegangan dan konflik di Timur Tengah yang dapat mengganggu pasokan minyak mentah. Teluk Persia telah menghadapi banyak perang. Satu-satunya momentum Kuwait tidak dapat melakukan pengiriman adalah saat invasi diktator Irak, Saddam Hussein, ke negara itu pada 1990.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani