Kementerian ESDM telah menyelesaikan dokumen resmi perpanjangan kontrak karya (KK) PT Vale Indonesia Tbk menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) pada hari ini Jumat (22/3).
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan proses perpanjangan IUPK Vale sudah selesai. “Sudah (selesai). Dokumen resminya minggu ini. Hari ini Insyaa Allah,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (22/3).
Sebagai informasi, divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk kepada PT Mining Industry Indonesia (MIND ID) akhirnya rampung setelah ditandatanganinya dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi Vale Indonesia, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (26/2).
Dalam perjanjian ini Vale melakukan divestasi saham sebanyak 14% kepada MIND ID selaku holding perusahaan pertambangan BUMN dengan saham senilai Rp 3.050 per lembarnya.
Untuk nilai investasi dari divestasi saham ini, MIND ID jumlahnya berkisar US$ 300 juta-an. Berakhirnya proses divestasi saham ini menjadikan MIND ID sebagai pemilik saham terbesar dari PT Vale Indonesia yakni sebanyak 34%.
Arifin mengatakan pemberian IUPK ini akan memperpanjang izin operasi Vale di Indonesia hingga 20 tahun ke depan. “Sesuai dengan yang diminta. Ya kira-kira (20 tahun), karena MIND ID sudah paling besar porsinya (kepemilikan saham) disitu,” ujarnya.
Dia mengatakan perpanjangan IUPK Vale diberikan atas dasar rekomendasi dari Kementerian ESDM, bukan Kementerian Investasi. “Rekomendasinya dari kami,” ucapnya.
Arifin menyampaikan dalam pemberian IUPK terbaru ini dia berharap Vale dapat menyelesaikan tiga proyek High-Pressure Acid Leach ( HPAL) nikel yang sedang dibangun.
“Ya mudah mudahan, kami kasih waktu sesuai IUPK ini, lima tahun sesudah izin semua (proyek HPAL) selesai dan itu sudah harus terbangun,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kemajuan proyek hilirisasi Vale akan memasuki tahap groundbreaking tahun ini.
“Tahun ini hampir semuanya groundbreaking. Ini kerja sama kita dengan beberapa perusahaan di Eropa dan Amerika untuk Vale,” kata Bahlil dalam konferensi pers prospek investasi pascapemilu 2024 dikutip Selasa (19/3).
Bahlil menjelaskan bahwa perkembangan proyek ini semakin terlihat setelah Pemilu 2024. “Beberapa perusahaan yang kemarin wait and see, belum mau melakukan investasi sudah mulai menyampaikan akan segera groundbreaking,” ujarnya.
Selain karena Pemilu, proyek hilirisasi nikel di Vale kemarin juga berkembang setelah divestasi saham dan perpanjangan kontrak dengan pemerintah. "Kami juga akan ada prospek untuk pembangunan ekosistem baterai mobil yang cukup besar di investasi Vale dengan yang lainnya,” ucapnya.
Daftar Proyek Hilirisasi Vale Indonesia:
Berdasarkan paparan Kementerian Investasi, terdapat empat proyek rencana hilirisasi nikel Vale. Berikut daftarnya:
Sorowako HPAL
- Kerjasama Vale dengan Huayou untuk membangun Pabrik HPAL 60,000 ton nikel per tahun dalam MHP
- Akan menggandeng pabrikan otomotif atau nonChinese investor lainnya (seperti: POSCO, LG Chem, Ford, dan VW)
- Nilai investasi Rp30 triliun (pabrik dan tambang)
- Konstruksi mulai akhir 2023
- Hilirisasi lebih lanjut hingga Precursor
Bahodopi RKEF dan Stainless Steel
- Pabrik RKEF 73 kt – 80 kt Ni/tahun dalam FeNi dengan TISCO dan Xinhai.
- Nilai investasi Rp 34 triliun (pabrik dan tambang)
- Konstruksi sedang berjalan
- Akan menjadi RKEF dengan intensitas emisi karbon terendah kedua setelah Sorowako karena tidak menggunakan batubara, tetapi gas bumi
- Hilirisasi lebih lanjut hingga Stainless Steel
Pomalaa HPAL
- Pabrik HPAL Nikel dalam MHP dengan kapasitas hingga 120.000 ton nikel per tahun dengan Huayou dan Ford.
- Nilai investasi Rp 66 triliun (pabrik dan tambang)
- Konstruksi sedang berjalan
- Hilirisasi lebih lanjut hingga Precursor
SOA HPAL (belum ada realisasi)
- Menyelesaikan eksplorasi tahap akhir
- Potensi Pabrik HPAL minimal 60.000 ton nikel per tahun dalam MHP
- Akan menggandeng international automaker atau non-Chinese investor lainnya
- Nilai investasi Rp30 triliun (pabrik dan tambang)
- Hilirisasi lebih lanjut hingga Precursor