ESDM Waspadai Dampak Konflik Iran - Israel Terhadap Harga BBM

ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/4/2024).
Penulis: Mela Syaharani
16/4/2024, 14.16 WIB

Kementerian ESDM mewaspadai dampak dari konflik Iran - Israel terhadap harga BBM. Meski begitu untuk saat ini kebijakan harga BBM dan subsidi energi belum akan ada perubahan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan hingga saat ini pemerintah masih terus memantau perkembangan situasi.

“Karena kami melihat dulu, sebab prediksi semakin jauh semakin tidak jelas. Amerika juga mengatakan kepada Israel untuk tidak menyerang balik, Iran juga mengatakan hanya sekali hit (serangan) selesai,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM pada Selasa (16/4).

Tutuka menilai, dengan adanya pernyataan Amerika dan Iran ini dapat membuat konflik mereda dan tidak berkelanjutan atau berlangsung lama. “Kecuali ada sesuatu insiden ya. Tapi kami lihat ini short term atau jangka pendek tidak ada kebijakan berubah. Namun kita perlu siap-siap,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan ketegangan geopolitik dan pengurangan pasokan OPEC+ telah mengerek harga minyak dunia tahun ini naik hampir 18%.

Di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia, Pertamina Patra Niaga akan terus menjaga pasokan BBM nasional serta stabilitas harga. 

“Kecenderungan harga minyak mentah naik, namun kami tetap memastikan pasokan BBM nasional dalam kondisi aman. Kami juga komitmen menjaga harga BBM domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat,” kata Riva dalam siaran pers, Senin (15/4). 

Riva menambahkan, Pertamina mengambil kebijakan mempertahankan harga walaupun biaya produksi BBM meningkat seiring kenaikan harga minyak dunia. "Sebagai perusahaan negara, kami mendukung upaya Pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif," ujarnya. 

Di tengah kondisi tersebut, Pertamina Patra Niaga juga memastikan stok BBM nasional aman selama masa Satgas Ramadhan dan Idulfitri (RAFI). Pasokan tersedia jauh lebih tinggi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik dan balik Lebaran. 

Saat ini, stok Pertalite tercatat di level 20 hari, Pertamax 41 hari, Turbo 58 hari, Solar dan Biosolar 22 hari, Dex 70 hari serta Avtur 41 hari. “Penambahan stok selama masa Satgas RAFI telah disiapkan sejak Satgas Natal dan Tahun Baru untuk memastikan kebutuhan nasional terpenuhi dengan baik,” kata Riva.

Reporter: Mela Syaharani