Akademisi Dunia Kumpul di Cina, Bahas Inovasi Mesin Ramah Lingkungan

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Sektor transportasi yang menggunakan mesin bakar BBM menjadi penghasil emisi karbon monoksida (CO) terbesar.
Penulis: Safrezi Fitra
21/4/2024, 09.27 WIB

Para akademisi dari berbagai belahan dunia, seperti Cina, Jerman, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, Jepang, dan negara lain berkumpul di Tianjin, Cina. Mereka membahas inovasi mesin pembakaran dalam yang ramah lingkungan baik berupa motor bensin maupun diesel.

Mereka berkumpul dalam Kongres Dunia Mesin Pembakaran Dalam (World Congress on Internal Combustion Engines) 2024 bertema "Industri Ramah Lingkungan, Andal, Cerdas dan Efisien".

"Kongres dunia ini menjadi wadah internasional yang menghimpun inovasi dan kerja sama. Di sini, para ahli, cendekiawan dan perwakilan bisnis dari seluruh dunia dapat memberikan masukan dan saran untuk pengembangan ICE," Rektor Universitas Tianjin Jin Donghan seperti dikutip Antara, Minggu (21/4).

Internal combustion engine (ICE) atau mesin pembakaran dalam adalah suatu mesin motor bakar yang proses pembakarannya berada di dalam konstruksi mesin itu sendiri. Contohnya adalah mesin yang digunakan dalam mobil, sepeda motor, kendaraan berat, bus, kapal, pesawat terbang, dan stasiun pembangkit listrik maupun generator (genset).

ICE dapat menghasilkan daya yang kuat untuk menggerakkan kendaraan dengan kecepatan tinggi serta efisien. Namun kekurangannya mesin jenis memiliki emisi gas buang seperti karbon dioksida dan polutan lain sehngga menjadi kontributor utama perubahan iklim.

Menurut Jin Donghan, kemunculan ICE menjadi simbol dari revolusi industri jilid dua karena memberikan vitalitas ke dalam industri transportasi. Namun, penting juga untuk terus berinovasi untuk mengurangi emisi dan memetakan masa depan yang ramah lingkungan.

Perkembangan ICE juga memberikan kontribusi untuk eksplorasi laut dalam, ekspedisi kutub, penciptaan peralatan penting lain sehingga memberikan kekuatan dan pengetahuan bagi umat manusia untuk menjelajahi dunia yang belum diketahui.

"Universitas Tianjin yang didirikan pada 1895 menjadi salah satu universitas terdepan di bidang mesin pembakaran dalam dan pada 2023. Kami mendirikan 'National Key Laboratory of Advanced Internal Combustion Power' untuk pengembangan penelitian dan pengujian ICE," tambah Jin Donghan yang juga anggota Dewan CIMAC.

CIMAC adalah organisasi non-profit yang didirikan di Paris, Prancis, untuk menggemangan mesin kapal, kereta api dan pembangkit listrik. Presiden CIMAC Rick Boom asal Belanda yang juga hadir dalam kongres tersebut mengatakan mesin yang pintar sekaligus ramah lingkungan menjadi konsensus global.

"Industri mesin pembakaran internal perlu segera membuat inovasi yang menembus kebutuhan global atas mesin yang lebih efisien serta ramah lingkungan," kata Rick Boom.

Berdasarkan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28) di Dubai pada 2023 lalu, tim ilmuwan iklim internasional mengungkap masyarakat dunia melepaskan 40,6 miliar ton (36,8 miliar metrik ton) karbon dioksida ke atmosfer pada 2023 atau meningkat 1,1 persen dari 2022. Hal ini membuat suhu dunia dapat naik melebihi 1,5 derajat Celcius dalam waktu sekitar tujuh tahun.