PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading memaparkan upaya pemerataan energi dari ujung barat hingga timur Indonesia di Hannover Messe 2024, Jerman.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, sebagai subholding Pertamina yang terdepan bagi kebutuhan energi masyarakat, Pertamina Patra Niaga terus berupaya memenuhi kebutuhan energi di seluruh Indonesia.
“Ini didistribusikan dari barat hingga timur Indonesia, dan volume terbesar dari bisnis kami adalah terkait BBM transportasi. Pertamina Patra Niaga juga memenuhi kebutuhan BBM untuk industri,” kata Riva dalam sebuah sesi di Hannover Messe 2024, Selasa (23/4/2024).
Di dalam pameran industri yang membahas kemajuan teknologi, inovasi, dan kolaborasi global tersebut, Riva juga menjelaskan upaya perusahaan memberikan pemahaman terkait energi kepada masyarakat. Dalam hal ini, Pertamina Patra Niaga menggandeng Ecadin, membekali para perwira Pertamina sebagai duta untuk mengedukasi masyarakat.
“Selain itu juga, di Pertamina Patra Niaga karena memang kita menjadi titik terdepan yang berkomunikasi dengan masyarakat, kita juga melakukan kegiatan yang namanya sustainability acedemy,” tuturnya.
Selain itu, Riva juga bicara upaya Pertamina Patra Niaga memproduksi bahan bakar ramah lingkungan, Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur. Pertamina dan Garuda Indonesia pada tahun lalu melaksanakan penerbangan komersil perdana menggunakan SAF sebagai upaya penurunan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission.
“Kami bersama maskapai Garuda Indonesia melakukan uji terbang menggunakan SAF,” ujar dia.
Hannover Messe 2024 sendiri berlangsung dari 22 hingga 26 April di Hannover, Jerman. Turut hadir dalam kesempatan ini Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman, Dony Maryadi Oekon, dan Eddy Soeparno, dan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.
Di dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati sempat memaparkan terkait peran Pertamina sebagai BUMN yang mengelola energi secara terintegrasi dengan kompleksitas ekosistem energi di Indonesia.
Ia mengatakan, Pertamina menjadi satu-satunya BUMN yang mengembangkan bisnis energi terintegrasi meliputi operasi hulu, tengah dan hilir.
“Jangkauan kami tidak hanya terbatas pada pasar domestik, kami juga hadir signifikan di luar negeri. Namun, tujuan utama kami tetap memperkuat kemandirian dan ketahanan energi di negara kami," tutur Nicke.
Nicke mengungkapkan strategi Pertamina dalam pengembangan kilang di tengah transisi energi global. Menurutnya, meskipun Pertamina berkomitmen untuk bisnis berkelanjutan, namun keamanan energi tetap menjadi prioritas utama.
"Upaya pengembangan kilang berfokus pada peningkatan efisiensi, pengurangan kandungan sulfur dan nitrogen serta mitigasi emisi gas rumah kaca," ujarnya.