Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji melepas jabatannya per 1 Mei 2024. Menurut laman resmi Ditjen Migas setelah Tutuka melepas jabatannya, dia akan kembali mengajar di almamaternya Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Guru Besar.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Maompang Harahap dalam Townhall Meeting di kantor Ditjen Migas pada Selasa (30/4). Maompang mengucapkan terima kasih atas dedikasi Tutuka yang menjabat sebagai Dirjen Migas sejak November 2020 hingga 1 Mei 2024.
“Kami sangat berterima kasih semoga apa yang sudah berikan kepada kami dan Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi menjadi ladang amal ibadah Bapak,” kata Maompang dalam siaran pers, dikutip Kamis (2/5).
Pada tahun 2020, Tutuka Ariadji dipercaya untuk menjabat sebagai Dirjen Migas Kementerian ESDM. Tutuka membawa pengalaman dan keahliannya yang luas untuk memimpin sektor migas Indonesia di tengah berbagai tantangan dan peluang.
Dilansir dari laman resminya, Ditjen Migas mengatakan di bawah kepemimpinan Tutuka telah menorehkan prestasi gemilang dalam mendukung tiga agenda Pembangunan Nasional pada RPJMN 2020-2024.
Ketiga program tersebut yaitu optimalisasi potensi energi migas nasional melalui penawaran lelang wilayah kerja Migas, memastikan akses energi yang merata dan terjangkau melalui program penyediaan LPG Tabung 3 kg tepat sasaran yang terus digalakkan, serta mendorong transisi energi yang ramah lingkungan melalui program konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) bagi Petani dan Nelayan Sasaran.
Profil Tutuka Ariadji
Sebagai informasi, Tutuka lahir di Solo pada 26 Agustus 1964. Ia merupakan lulusan Sarjana Teknik Perminyakan ITB dan menempuh pendidikan pada 1983 hingga 1988
Tutuka kemudian meraih gelar Master of Science Petroleum Engineering di Texas A&M University, Texas (1991-1994). Lalu mendapat gelar Doctor of Philosophy Petroleum Engineering di Texas A&M University, Texas (1994-1996). Dalam berorganisasi, ia sempat menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2016 sampai 2019.
Pada 6 November 2020, Menteri ESDM Arifin Tasrif melantik dan mengambil sumpah Tutuka sebagai Dirjen Migas. Dalam jabatan tersebut, Tutuka diminta membantu mewujudkan beberapa program strategis Kementerian ESDM.
Tugas tersebut adalah mewujudkan program jangka panjang target produksi 1 juta barel, dengan mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi, transformasi sumber daya ke produksi, mempercepat EOR dan melakukan eksplorasi secara massif untuk penemuan baru.
Tugas lainnya adalah mengupayakan pengurangan impor BBM dan LPG untuk meringankan beban devisa negara, terus mendorong untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kilang dan jargas, serta pemanfaatan EBT secara massif diantara biodiesel dan Dimetil Eter.
Terakhir, melaksanakan kebijakan penyesuaian harga gas bumi sebagai upaya peningkatan pemanfaatan gas dalam negeri dan percepatan pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan daya saing nasional.