PGN melaporkan bahwa produksi gas bumi yang terkontrak dengan perusahaan beberapa di antaranya mengalami penurunan. Dengan kondisi tersebut PGN memutuskan untuk menerapkan kuota volume gas terhadap seluruh pelanggan.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan hal tersebut dilakukan demi reliability atau keandalan dan keselamatan jaringan gas yang berisiko tinggi.
“PGN berupaya untuk melayani kebutuhan pelanggan seoptimal mungkin. Tetapi dengan kondisi pasokan gas yang semakin menurun, maka kami sebagai penyalur gas di sisi hilir mengupayakan agar penyaluran gas bisa berkeadilan ke seluruh pelanggan,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (3/5).
Rachmat menambahkan bahwa pihaknya menghindari agar upaya yang dilakukan tidak hanya untuk kepentingan satu atau dua sektor pelanggan saja dan mengorbankan seluruh kepentingan ke pelanggan.
Peran PGN sebagai penyalur volume gas bumi mematuhi ketetapan pemerintah dan kontrak dengan pemasok, sehingga peran PGN sebagai penyalur gas kepada end user dengan tetap mempertimbangkan keandalan dan keamanan jaringan infrastruktur sesuai dengan volume yang tersedia dari pemasok.
Sebagai informasi, penurunan produksi ini disebabkan oleh berbagai kondisi yang ada di sisi hulu, mulai dari penurunan alamiah produksi sumur migas serta perbaikan dan perawatan sumur, baik yang berkala maupun yang tidak direncanakan.
Meski pasokan gas menurun, namun PGN menyadari bahwa setiap pelanggan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan volume gas sesuai kebutuhan.
“Kami tidak bisa hanya memprioritaskan salah satu atau beberapa pelanggan. Penyaluran energi berkeadilan ini bisa mendorong reliabilitas rantai pasok maupun utilisasi gas bumi di sisi hilir domestik yang memiliki multiplier effect bagi perekonomian nasional,” ujarnya.
Tawarkan LNG Sebagai Pengganti
Menyikapi hal ini pada awal dan akhir Maret PGN telah menawarkan alternatif gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai substitusinya atau solusi paling feasible untuk pelanggan.
PGN menyebut, volume yang disediakan mengikuti permintaan yang ada dari pelanggan dengan aspek komersial. Selain itu juga mengikuti regulasi penetapan harga yang telah dirumuskan dari regulator, termasuk dinamika kondisi harga energi global terkini.
Untuk penyediaan LNG ini, PGN telah merancang beberapa upaya. Mulai dari memanfaatkan alokasi pasokan LNG yang dicanangkan oleh SKK Migas.
PGN juga akan meluncurkan sejumlah kargo LNG pada Mei 2024 yang didatangkan PGN untuk menjaga kebutuhan pasokan gas industri di tengah situasi produksi gas bumi nasional saat ini dan adanya kebutuhan industri yang harus senantiasa terpenuhi.