Pertamina Aktifkan Kembali Anjungan Migas di Lepas Pantai Karawang

KATADATA
tambang minyak lepas pantai
Penulis: Mela Syaharani
16/7/2024, 12.07 WIB

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengoptimalkan potensi cadangan minyak dan gas domestik. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali anjungan atau platform LES yang terletak di lepas pantai 25 Kilometer dari Cilamaya, Kabupaten Karawang.

Platform ini diperkirakan menyimpan potensi minyak mencapai 0.34 Million Stock Tank Barrels (MMSTB). Selain itu juga ada 24.23 Billion Standard Cubic Feet (BSCF) untuk gas. Optimasi pengembangan lapangan LES dan reaktivasi platform LES diperkirakan rampung pada akhir 2025. 

“Proses drilling akan dimulai secepatnya setelah proyek optimasi pengembangan lapangan LES,” kata General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, dalam siaran pers, dikutip Selasa (16/7).

Lapangan LES pertama kali ditemukan pada 1994 melalui sumur eksplorasi LESA-1. Platform LESA mulai produksi pada 2001 dengan performa produksi hingga 3,5 MMSCFD melalui tiga sumur aktif. Sumur eksisting ini akan diaktifkan kembali setelah sebelumnya dinonaktifkan pada November 2017.

Selain reaktivasi 3 sumur yang sudah ada, PHE ONWJ akan melanjutkan penambahan pemboran 2 sumur pengembangan baru dalam proyek ini. Dari 5 sumur yang akan dikelola, diperkirakan mampu menambah capaian produksi nasional sebesar 14,7 MMSCFD untuk gas dan kondensat sebesar 139,3 Barel Condensate Per Day (BCPD).

Sebelumnya Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan salah satu lapangan yang masuk dalam rencana pengembangan program jangka panjang Pertamina Hulu Energi (PHE) adalah eksplorasi yakni GQX di wilayah ONWJ. 

“Mudah-mudahan ini sedang berproses untuk POD (rencana pengembangan) sehingga bisa melakukan pengembangan lanjutan,” kata Direktur Utama PHE Chalid Said Salim dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI pada Rabu (27/3). 

Lebih lanjut Chalid mengatakan bahwa lapangan GQX masih diperlukan adanya pembuktian satu sumur lagi dari eksplorasi. “Kemudian prosesnya juga POD, dan yang lain-lain, kemudian ada keputusan akhir investasi (FID) segala macam,” ujarnya.

Melalui serangkaian proses tersebut, Chalid memperkirakan lapangan GQX berpotensi onstream dalam tiga sampai empat tahun ke depan. “Mungkin di 2027 atau 2028 untuk onstream,” ujarnya. 

Adapun potensi dan jumlah cadangan dari lapangan GQX Chalid menyebut belum banyak informasi yang dapat diperoleh. Namun dia mengatakan lapangan ini mengandung minyak. 



Reporter: Mela Syaharani