Pertamina Temukan Sumber Migas Baru di Blok Rokan Usai Alih Kelola

Istimewa
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan
Penulis: Ira Guslina Sufa
17/7/2024, 08.06 WIB

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan setelah alih kelola sejak 2021 lalu. Perusahaan memperkirakan potensi produksi hingga 3.000 barel minyak per hari (BOPD).

EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan sumber migas baru ditemukan melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Sumur tersebut merupakan sumur Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Rokan dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang memiliki objektif utama reservoir pada Formasi Pematang Upper Red Bed.

Sumur eksplorasi Astrea-1 dibor dengan profil directional menggunakan rig pengeboran darat sejak 10 April. Pada 23 Mei pengeboran sudah mencapai kedalaman akhir pada kedalaman 7.158 kaki. 

“Penemuan sumur eksplorasi ini merupakan penemuan sumur yang ketiga setelah sebelumnya penemuan migas di sumur Sidingin North-1 dan Pinang East-1 serta sumur Mibasa-1 yang mengindikasikan minyak,” jelas Andre.

Menurut Andre pada tanggal 5 Juli 2024, operasi Sumur Astrea-1 dilanjutkan pada tahapan Uji Kandungan Lapisan (UKL) menggunakan rig workover. Setelah dilakukan serangkaian evaluasi formasi dengan menggunakan e-line logging, PHR selanjutnya mengusulkan 2 interval UKL. Pada tahapan Uji Kandungan Lapisan pertama, Formasi Pematang Upper Red Bed diperoleh laju alir minyak lebih dari 3.000 BOPD. 

UKL sumur eksplorasi bertujuan mengetahui kandungan hidrokarbon ekonomis dari suatu lapisan dan mengetahui karakteristik reservoir yang dilakukan sesaat setelah pengeboran. UKL ini dilakukan dengan cara memproduksikan fluida melalui pipa bor.

Sementara itu VP Explorations PHR Suprayitno Adhi Nugroho menjelaskan temuan migas di Astrea-1 ini merupakan hasil kolaborasi seluruh fungsi di WK Rokan dalam mendukung strategi eksplorasi Perusahaan. Ia mengatakan pengeboran sumur Astrea-1 sekaligus sebagai pembuktian konsep baru pengembangan area kompleks cluster prospek yang ada di WK Rokan. 

“Ini akan dilanjutkan evaluasi bawah permukaan melihat peluang stratigraphic trap di Formasi Pematang Upper Red Bed, Sub Cekungan North Aman dan Sumatera Tengah,” ujar Adhi. 

Ia mengatakan penemuan sumur minyak di Astrea-1 ini semakin menambah keyakinan geoscientist (ahli geologi) PHR dalam pencarian sumber daya baru di area yang sudah sangat mature (matang). Pemanfaatan lahan yang telah diproduksi puluhan tahun menjaga penurunan alamiah produksi minyak ke depan. 

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi capaian yang diraih PHR ini. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengatakan, pengeboran sumur Astrea-1 merupakan bukti bahwa KKKS dalam hal ini PHR terus berkomitmen untuk melakukan pengobaran untuk mencapai target dan menaikkan produksi migas nasional.

“Komitmen pengoboran harus terus dijalankan oleh PHR dan KKKS lainnya untuk sama-sama mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, “ kata Hudi.

Menurut Hudi, temuan hidrokarbon minyak bumi dari Sumur Astrea-1 di Blok Rokan merupakan kabar baik, terlebih saat ini bertepatan dengan peringatan 22 tahun kiprah SKK Migas dalam pengelolaan hulu migas di Indonesia.

"Sebagai wujud implementasi Long Term Planning bagian reserve to production, penemuan ini akan terus ditindaklanjuti dan proses pengembangan terus berjalan sehingga  terjadi peningkatan produksi yang masif, “ kata Hudi.

Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina gencar melakukan aktifitas eksplorasi migas di area yang telah ada dalam rangka mendukung keberlanjutan produksi pada wilayah kerja yang mature didukung dengan teknologi dan operasi yang andal.

Temuan cadangan ini sekaligus sebagai bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Adapun Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021