Pertamina: Kilang Balongan Siap Pasok Solar Rendah Sulfur 900.000 Barel/Bulan
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengatakan siap untuk memproduksi bahan bakar minyak (BBM) solar rendah sulfur sebesar 900 ribu barel per bulan dari Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.
“1 September diusahakan ada BBM rendah sulfur untuk Jakarta dan sekitarnya. Kapasitas kami untuk pasok itu ada di Kilang Balongan,” kata Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman saat ditemui Katadata.co.id di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Minggu (11/8).
Taufik mengatakan Kilang Balongan dipilih sebagai tempat pemasok sebab kemudahan akses untuk menjangkau wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Karena distribusinya pakai pipa dari Kilang Balongan nanti ke Depo Plumpang. Dari sini, nantinya akan didistribusikan,” ujarnya.
Meski distribusi telah siap, Taufik mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu keputusan pemerintah.
“Kami harus selaraskan apakah ada tambahan biaya ada tambahan biaya dari situ yang harus dikompensasikan. Sekarang sedang dibahas lintas kementerian. Apapun keputusannya, kami harus menjalankan,” ucapnya.
Taufik mengatakan penyediaan BBM rendah sulfur ini akan dilaksanakan secara kluster, atau terkotak-kotak antar wilayah di Indonesia. Dia menyebut, saat ini penyaluran BBM rendah sulfur baru tersedia di Pulau Jawa.
“Rencananya kan clustering Jawa kemudian nanti ke wilayah lain. Karena kalau produksi hanya di Jawa namun distribusinya ke Sumatra nanti ada rate cost-nya,” kata dia.
Senada dengan KPI, sebelumnya Kementerian ESDM juga mengatakan saat ini pemerintah sudah siap untuk memproduksi bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur. Namun, kemampuan produksi untuk BBM jenis ini baru bisa menjangkau beberapa wilayah saja.
“Belum cukup untuk skala nasional, hanya cukup untuk wilayah Jawa Barat bagian utara, termasuk Jakarta,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Jakarta, Jumat (9/8).
Dadan mengatakan hal ini didukung oleh infrastruktur yang saat ini baru bisa tersedia dari Kilang Pertamina Balongan, Indramayu menuju Jakarta. “Kami akan prioritaskan di Jakarta, karena kami ingin mengurangi polusi udara yang kondisinya sudah lumayan,” ujarnya.
Meski begitu, Dadan tidak merinci kuota BBM dan jumlah SPBU yang akan memasok BBM rendah sulfur. Dia juga tidak bicara banyak terkait rencana peluncuran yang sebelumnya digadang-gadang pada 1 September 2024. “Kami selesaikan dahulu regulasinya,” ucapnya.
Dadan mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir tentang harga BBM rendah sulfur ini, sebab menurutnya pemerintah tidak ingin mengurangi kemampuan daya beli masyarakat. “Kami pastikan masyarakat mendapatkan harga yang sesuai,” kata dia.