Tambah 6 Kapal, Laba Pertamina International Shipping Melonjak 103%
Pertamina International Shipping meraih laba sebesar US$ 280,9 juta atau Rp 4,3 triliun (dengan kurs Rp 15.425 per dolar AS) pada semester pertama 2024. Jumlah ini melonjak 103% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Corporate Secretary PIS Muh Aryomekka Firdaus mengatakan lonjakan itu didorong penetrasi perusahaan dalam bisnis internasional. “Lebih tepatnya, dari awal hingga pertengahan tahun ini kami menambah enam buah kapal,” katanya dalam acara pertemuan dengan media di Jakarta, Kamis (5/9).
Pada 2024, perusahaan menambah empat tanker very large gas carrier (VLGC), yakni VLGC Pertamina Gas Caspia, VLGC Pertamina Gas Dahlia, VLGC Pertamina Gas Tulip, dan VLGC Pertamina Gas Bergenia. Ada pula dua armada tanker berukuran medium untuk mendukung ketahanan energi nasional, yakni PIS Jawa dan PIS Kalimantan.
“Meskipun ada yang co-owning (dimiliki bersama) dengan perusahaan lain, namun enam kapal tersebut dapat langsung memberikan impact terhadap pendapatan dan laba kami,” ujar Aryo.
Apabila pengadaan kapal dilakukan dengan membangun kapal baru maka tidak akan memberi dampak secepat itu. Untuk satu kapal VLGC membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun untuk bisa menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Saat ini bisnis utama perusahaan adalah mengangkut minyak dan gas bumi. Mayoritas produknya minyak mentah, bahan bakar minyak atau BBM, dan elpiji (LPG). "Karena memang kebutuhan domestik yang sangat besar," ucapnya.
Selain laba, pendapatan PIS pada paruh pertama tahun ini mencapai US$ 1,72 miliar, naik 6% dibanding semester pertama 2023 sebesar US$ 1,62 miliar. Begitu pula dengan EBITDA, yang juga tercatat naik 28% menjadi US$ 587,5 juta.