PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani nota kesepahaman pemanfaatan lahan milik perusahaan untuk pembangunan infrastruktur gas. Executive Vice President General Affairs PLN Arsyadhany Akmala Putri mengatakan kerja sama ini merupakan langkah strategi dua perusahaan untuk mengoptimalkan aset.
"Dengan jumlah aset yang sangat besar, termasuk lebih dari 100 ribu bidang tanah yang tersebar di seluruh Indonesia, kami siap mendukung rencana pembangunan infrastruktur gasifikasi ini," katanya dalam siaran pers, dikutip Senin (10/7).
Infrastruktur tersebut rencananya akan berupa fasilitas gasifikasi di darat (onshore), unti regasifikasi (ORU), dan saluran pipa (pipeline) untuk mendukung pembangkit listrik tenaga gas di wilayah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.
Direktur Bahan Bakar Minyak dan Gas PLN EPI Rakhmad Dewanto menyebut proyek gasifikasi ini merupakan salah satu langkah besar perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional. "Kami akan memanfaatkan lahan yang sudah ada untuk pembangunan infrastruktur gasifikasi di 22 titik strategis," ucapnya.
Target utamanya adalah mengganti penggunaan BBM menjadi gas alam cair atau LNG sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Langkah ini tidak hanya menghemat biaya operasional tapi juga memberi dampak signifikan dalam mengurangi polusi dan transisi energi bersih di Indonesia.
Kerja sama tersebut juga menjadi langkah untuk mendukung pengembangan industri lokal, terutama di wilayah Sulawesi, yang menjadi salah satu pusat kegiatan fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter di Indonesia. "Kami optimistis kolaborasi ini akan menjadi model bisnis yang berhasil di masa depan," kata Rakhmad.