Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menyatakan akan fokus mengerjakan lima proyek strategis hilirisasi pada 2025. Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan perusahaan pelat merah tersebut telah mengalokasikan investasi sebesar Rp 20,6 triliun untuk lima proyek strategis tersebut.

“Dengan nilai investasi ini, kami akan terus mendorong program hilirisasi yang diharapkan dapat membantu pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih progresif menuju masa depan Indonesia Emas 2045,” kata Hendi dalam siaran pers, dikutip Senin (9/12).

Dia menyampaikan, tahun depan merupakan periode krusial bagi Indonesia untuk mewujudkan kinerja pertumbuhan ekonomi yang lebih progresif, dengan target mencapai 6% hingga 8%. Target tersebut dapat dicapai dengan mengoptimalkan sektor industri pertambangan mineral dan batu bara.  

“Proyek-proyek strategis ini tidak hanya bertujuan meningkatkan daya saing nasional, tetapi juga menciptakan kemandirian energi serta penghematan devisa melalui pengolahan sumber daya mineral di dalam negeri,” ujar Hendi.

Berikut lima proyek strategis hilirisasi yang akan difokuskan pada 2025:

  • Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. 

Smelter ini ditargetkan ramp-up produksi pada kuartal pertama 2025 dan akan menghasilkan satu juta ton alumina per tahun.

  • Proyek pembangunan smelter aluminium baru di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, melalui PT Inalum. 

Smelter ini rencananya memiliki kapasitas produksi 600 ribu ton aluminium per tahun, sehingga diharapkan dapat memperkuat rantai pasok industri aluminium nasional.

  • Pengembangan proyek nikel di Halmahera Timur. 

Proyek ini mencakup pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) untuk memproduksi nikel serta fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Kapasitas produksi RKEF akan ditingkatkan menjadi 88 ribu ton nikel, sedangkan HPAL ditargetkan mencapai 55 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

  • Melanjutkan pembangunan smelter tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur. 

Proyek ini direncanakan mulai beroperasi dan meningkatkan produksi pada akhir kuartal ketiga 2025. Selain itu, Freeport Indonesia akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau PLTG berkapasitas 270 MW, dengan target penyelesaian pekerjaan awal pada kuartal kedua 2025.

  • Proyek pengembangan infrastruktur batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

MIND ID melalui PT Bukit Asam sedang menjalin kemitraan strategis dengan PT Kereta Api Indonesia serta memanfaatkan jalur sungai untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan batu bara dari lokasi tambang dengan kapasitas 20 juta ton per tahun.

Reporter: Mela Syaharani