Pertamina soal Ojol Berpotensi Dapat Subsidi BBM: Tunggu Keputusan Pemerintah
PT Pertamina menyatakan, rencana pemberian bahan bakar minyak (BBM) subsidi kepada pengemudi ojek online (ojol) masih dalam proses pembahasan. Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menjelaskan, perusahaan masih memutakhirkan data penerima subsidi.
Menurut Simon, pemuthaliran data dilakukan melalui aplikasi yang sudah dibentuk oleh satuan tugas pimpinan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Simon mengatakan, tindak lanjut rencana penerima subsidi bagi ojol masih menunggu arahan dari pemerintah. “Karena Pertamina sebagai pelaksana, tentunya kami menunggu keputusan berikutnya dari pemerintah, dari ESDM. Kami yakin bahwa pemerintah akan selalu berpihak kepada kepentingan rakyat,” kata Simon dalam konferensi pers di Kementerian BUMN yang dipantau secara daring melalui Kompas Tv pada Senin (9/12).
Selain melalui aplikasi, menurut dia, pemutakhiran data juga dilakukan melalui pencocokan atau kolaborasi antara data yang dimiliki Pertamina dengan PT PLN (Persero) oleh Badan Pusat Statistik.
“BPS menyajikan data mutakhir terbaru supaya penerima subsidi tidak ada yang dobel, dan sesuai dengan target,” ujarnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia sebelumnya memberi sinyal bahwa pengemudi ojol akan tetap mendapatkan subsidi BBM. Subsidi BBM tidak akan digantikan dengan bantuan langsung tunai atau BLT.
"Ojol itu akan masuk dalam kategori UMKM," kata Menteri Bahlil ditemui di Jakarta, Rabu.
Bahlil mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan kajian untuk membedakan kendaraan milik ojol dan yang bukan. Skema subsidi BBM untuk transportasi sebelumnya disalurkan bagi kendaraan yang menggunakan plat nomor kuning atau transportasi publik.
"Bagi ojol yang saat ini terjadi dinamika, itu kita lagi mengkaji lagi bagaimana membedakan mana plat hitam usaha ojol mana yang bukan," kata dia.
Menurut Bahlil, skema pemberian subsidi BBM untuk UMKM ini akan dilakukan melalui insentif atau pengurangan harga barang, serta bukan melalui bantuan langsung tunai (BLT) "Semua UMKM itu kemungkinan besar akan disubsidikan ke harga. Kalau minyak, kita tidak akan mengalihkan ke BLT," katanya.
Pihaknya saat ini masih menunggu pemadanan data yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik sebagai landasan satu data formulasi subsidi BBM dan listrik tepat sasaran. "Kalau sudah selesai, kami akan umumkan," kata Bahlil.