PT PLN (Persero) Group memborong 42 penghargaan termasuk 10 penghargaan tertinggi Aditama yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan ini diserahkan pada Malam Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (17/12). 

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan, pemerintah tengah fokus untuk memprioritaskan pembangunan yang menunjang ketahanan energi dan hilirisasi. Salah satunya melalui pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang potensinya besar di Indonesia. 

“Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa. Baik yang berasal dari tenaga air, kemudian itu ada geotermal, ada energi baru terbarukan yang berasal dari biomassa," tuturnya melalui keterangan tertulis, Senin (23/12). 

Ia mengimbuhkan, potensi sumber EBT Indonesia diperkirakan mencapai 3.600 gigawatt (GW) yang terdiri dari surya, hidro, angin, panas bumi, hingga bioenergi. Oleh karena itu, pihaknya mendorong seluruh stakeholder di bidang energi untuk memaksimalkan potensi tersebut. 

"Kami mengharapkan dengan adanya (penghargaan) ini, kita akan bisa memberikan kontribusi lebih bagi pembangunan perekonomian secara merata di seluruh wilayah. Selain itu, EBT juga memiliki potensi yang sangat besar menyediakan akses energi kepada masyarakat," imbuh Yuliot.  

Sementara itu, Direktur Jenderal EBTKE Eniya Listiani Dewi mengajak seluruh stakeholder yang memperoleh penghargaan EBTKE 2024 untuk terus mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan pemanfaatan EBT.

Eniya menyampaikan, utilisasi EBT pada 2024 telah mencapai 14,1 GW dan mampu membuka 13.200 lapangan kerja baru dengan realisasi investasi sebesar USD1,49 miliar. 

“Hari ini kami apresiasi karena sudah membantu kami mewujudkan capaian tersebut, sehingga malam hari ini kita mengadakan acara ini untuk seluruh subsektor dari EBTKE,” ucap Eniya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengutarakan, penghargaan yang diberikan Kementerian ESDM menjadi dorongan semangat bagi PLN untuk terus mengembangkan dan meningkatkan pemanfaatan EBT. Komitmen ini selaras dengan target Pemerintah untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. 

“Bagi kami, ini adalah pencapaian penting untuk mengakselerasi pemanfaatan EBT di sektor ketenagalistrikan,” ucap Darmawan.

Secara keseluruhan, 10 Penghargaan Aditama yang diraih PLN Group terdiri dari Bidang Bioenergi Kategori Kinerja Pelaksana Cofiring Biomassa diraih oleh PT PLN Nusantara Power UP Paiton, PT PLN Nusantara Power UP Tarahan, PT PLN Indonesia Power UBP Sintang, dan PT PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala.

Lalu, Bidang Aneka EBT Kategori Pengusahaan Komponen Pembangkit Aneka EBT diraih oleh PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pursharlis). Kategori Pembangkit Aneka EBT Komersial subkategori PLTA diraih oleh PT PLN Nusantara Power UP Cirata.

Sementara itu, Kategori Pembangkit Aneka EBT Captive Power subkategori Industri diraih oleh PT PLN Indonesia Power UBP Grati. Subkategori Bangunan Gedung/Developer Perumahan diraih PT PLN Indonesia Power UBP Pelabuhan Ratu, PT PLN Indonesia Power UBP Semarang, dan PT PLN Indonesia Power UBP Priok.