RI Kebut Keputusan Akhir Investasi Proyek Gas Abadi Blok Masela, Rampung 2026

Katadata
a Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas Djoko Siswanto.
28/8/2025, 15.21 WIB

Pemerintah Indonesia menargetkan keputusan akhir investasi (FID) Proyek LNG Abadi Blok Masela rampung awal 2026. Target ini maju dari yang sebelumnya dipatok 2027.

“FID yang kami harapkan bisa ditandatangani pada awal tahun depan,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas Djoko Siswanto dalam Peresmian Fase FEED Proyek LNG Abadi, Kamis (28/8).

Presiden dan CEO INPEX Corporation, Takayuki Ueda mengatakan percepatan target penandatanganan FID LNG Abadi merupakan sebuah tantangan bagi perusahaan. Dia menyebut di beberapa proyek lainnya, durasi penyusunan FID biasanya memakan waktu dua hingga tujuh tahun.

“Jadi saya pikir permintaan (percepatan FID) dari pemerintah jujur saja sangat menantang. Namun kami paham karena melihat situasi kebutuhan energi di Indonesia seperti permintaan gas alam tampaknya terus meningkat,” kata Ueda.

Ueda memastikan perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin agar proyek ini bisa dipercepat sehingga bisa menjawab permintaan energi.

Inpex Corp sebelumnya menargetkan keputusan akhir investasi proyek Lapangan Abadi Masela dapat diteken pada 2027, sebagai upaya mereka memperluas suplai gas alam cair atau LNG. 

“Gas alam dan LNG memiliki intensitas emisi gas rumah kaca yang rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Gas memainkan peran penting sebagai bahan bakar dalam transisi energi,” kata Ueda dikutip dari Reuters pada Jumat (14/2).

Inpex melalui anak usahanya, yakni Inpex Masela Ltd. memegang kendali sebagai operator di proyek Abadi Masela dengan  kepemilikan saham. INPEX mengelola Lapangan Gas Abadi dengan partisipasi 65%, bersama mitra Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).

Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train likuifaksi LNG di darat dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (BCPD). 

Proyek Abadi Masela telah tertunda bertahun-tahun imbas perubahan perencanaan serta keluarnya Shell sebagai konsorsium pengelola. Posisi Shell kemudian digantikan oleh PT Pertamina Hulu Energi Masela dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd pada 2023.

FEED Proyek Masela Ditarget Rampung Akhir 2025

SKK Migas menargetkan tahapan FEED rampung akhir tahun ini. Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan target ini ditetapkan berdasarkan arahan Kementerian ESDM dan disepakati oleh semua pihak. 

“Semua ini akan dilakukan secara paralel, kami asumsikan (FEED) selesai pada tahun ini juga. Lebih kurang tiga bulan,” kata Djoko dalam Peresmian Fase FEED Proyek LNG Abadi, Kamis (28/8).

Menurut Djoko, penetapan target penyelesaian FEED ini mengacu pada kinerja perusahaan ENI di proyek hulu migas. Perusahaan energi asal Italia tersebut berhasil menyelesaikan proses FEED selama tiga bulan.

Selain FEED, Djoko menyebut secara bersamaan operator proyek Masela juga akan merampungkan masalah tender hingga perizinan. Dia menjamin seluruh perizinan dapat terselesaikan tahun ini. “Alhamdulillah tim terpadu soal AMDAL berjanji akan diselesaikan pada September,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani