SKK Migas Prediksi Lifting Minyak Lampaui Target

ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/YU
Sejumlah tanki berada di wilayah operasional ladang sumur minyak Blok Rokan areal kerja Rantau Bais di Kecamatan Tanah Putih Rokan Hilir, Riau, Selasa (4/2/2025). Pemerintah melalui Kementerian ESDM berupaya meningkatkan lifting minyak di Blok Rokan Riau dengan cara pendekatan intervensi teknologi lewat Enchanced Oil Recovery (EOR), membangun kontruksi pada sumur-sumur yang sudah selesai eksplorasi tetapi belum Plan of Development (PoD) dan mengaktifkan kembali sumur-sumur idle well lewat teknik pengeboran
Penulis: Mela Syaharani
12/11/2025, 19.51 WIB

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Djoko Siswanto memproyeksikan jumlah rata-rata lifting minyak Indonesia mencapai 606 ribu - 607 ribu barel per hari (bph) tahun ini.

Angka proyeksi itu melampaui target lifting minyak dalam APBN 2025 yakni 605 ribu bph.

Lifting merupakan istilah yang merujuk pada produksi migas yang sudah siap jual. Hal ini mencakup volume migas yang sudah melalui tahapan pengolahan.

“Per 10 November produksi minyak sudah 606 ribu bph. Semoga bertahan hingga Desember. Diprediksi hingga akhir tahun produksi minyak kita mencapai 625 ribu bph,” kata Djoko dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI yang dipantau secara daring, Rabu (12/11).

Prediksi lifting minyak 625 ribu bph ini mencakup penghitungan dari jumlah minyak yang diproduksi, yang ditampung dalam tangki-tangki sementara sebelum kapal tanker pengangkut datang.

“(Dengan jumlah tersebut), rata-rata lifting per tahun nanti sekitar 606 ribu sampai 607 ribu bph, sudah melampaui target APBN,” ujar dia.

Djoko menjelaskan beberapa perusahaan dengan jumlah produksi minyak tertinggi per 10 November di antaranya:

  • ExxonMobil Cepu Ltd: 153.932 bph
  • Pertamina Hulu Rokan: 151.053 bph
  • Pertamina EP: 68.504 bph
  • Pertamina Hulu Energi ONWJ: 25.500 bph
  • Pertamina Hulu Makam 23.559 bph
  • Pertamina Hulu Energi OSES: 17.180 bph
  • Petrochina International Jabung Ltd: 13.212 bph
  • Medco E&P Natuna Ltd: 16.747 bph 
  • Pertamina Hulu Sanga-Sanga: 13.209 bph
  • BP Berau Ltd: 7.653 bph

Target Lifting Minyak 2026

Kementerian ESDM dan Komisi XII DPR sebelumnya menyepakati penetapan target lifting migas Indonesia 1.594 ribu barel setara minyak per hari (boepd) pada 2026.

Angka itu terdiri atas target lifting minyak sebesar 610 ribu bph dan lifting gas 974,8 ribu boepd. 

Menteri ESDM Bahlil mengatakan penetapan target itu melihat perkembangan kinerja lifting minyak dan gas tahun ini. “Sebab, kami menargetkan 605 ribu bph (minyak), yang Insha Allah tercapai, sekalipun ada beberapa gangguan pipa dan kebakaran, tetapi kami sedang melakukan percepatan,” kata Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR pada Rabu (27/8). 

Selain target lifting, pemerintah menyepakati penetapan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP US$ 70 per barel. Ketetapan ini diambil setelah mengamati perkembangan harga minyak dunia dan mencermati informasi dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan negara penghasil minyak lainnya.

“Kami berkesimpulan bahwa ICP US$ 70 per barel pada 2026," ujarnya. 

Bahlil juga menyampaikan bahwa penetapan cost recovery tahun depan ditetapkan US$ 8,5 miliar. Angka ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Mela Syaharani