Pabrik di Tiongkok Mulai Operasi, Pengusaha Cemas Banjir Impor Tekstil

ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Seorang pekerja sedang mengambil kain di pertokoan. Asosiasi tekstil mengaku khawatir, pulihnya industri Tiongkok bisa mengakibatkan membanjirnya produk tekstil ke Tanah Air.
Editor: Ekarina
20/3/2020, 13.52 WIB

Industri tekstil Tiongkok kembali bangkit, setelah sempat mati suri akibat pandemi corona.  Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengaku khawatir beroperasinya pabrik tekstil Negeri Panda akan berdampak terhadap membanjirnya produk tekstil ke Tanah Air.

Pandemi corona yang melanda seluruh Tiongkok juga menyebabkan stok produk tekstil  negara itu menumpuk.

Sekertaris Eksekutif BPN API Rizal Tanzil Rakhman mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan bea cukai untuk mengawasi pintu-pintu masuk, khususnya pelabuhan kecil agar tidak ada penyelundupan produk tekstil. Apalagi, produk tersebut sebagian besar tidak dikenai safeguard dari pemerintah.

(Baca: Paket Stimulus Ekonomi Dianggap dapat Bantu Efek Corona )

"Tiongkok produksinya sudah kembali normal. Yang kami khawatirkan adalah stok mereka banyak, karena selama ini produk mereka tak terjual. Berarti akan ada ekspor besar-besaran termasuk ke Indonesia," kata dia saat dihubungi katadata.co.id, Jumat (20/3).

Sejak produksi  Tiongkok terganggu akibat Covid-19, asosiasi telah menemukan sebanyak 17 kontainer produk tekstil masuk dari Tiongkok. Jumlah tersebut berpotensi bertambah dengan adanya penyelundupan ilegal.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto