Kereta Api Indonesia (KAI) bakal mengucurkan dana tambahan Rp 4,2 triliun untuk proyek kereta listrik ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek. Dana tersebut untuk mempercepat penyelesaian proyek, termasuk pembangunan depo LRT di Bekasi Timur, Jawa Barat.
"Agar bisa selesai tepat akhir 2021," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Senin (3/2).
(Baca: Adhi Karya Siap Bangun LRT Cibubur - Bogor, Butuh Dana Rp 12 Triliun)
Kartika menjelaskan, dana tersebut termasuk dalam tanggungan KAI. Adapun KAI diketahui menanggung 60% dari kebutuhan dana untuk pembangunan LRT Jabodebek yang sebesar Rp 22,8 triliun. Sedangkan sisanya sebesar 30% ditanggung Adhi Karya, dan 10% dibiayai oleh pemerintah.
Sejauh ini, pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 70%. Adapun masalah lahan masih menjadi kendala pembangunan.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, masih ada 49 bidang lahan yang hingga saat ini belum dibebaskan untuk depo di Bekasi Timur. "Kami kira akan selesai akhir bulan ini," kata dia.
(Baca: MRT dan KAI Bentuk Anak Usaha Kelola 72 Stasiun)
Adhi Karya menargetkan pembangunan LRT Jabodebek dapat mencapai 82% akhir tahun ini sehingga bisa mulai beroperasi pada akhir 2021. "Desember 2021 baru mulai operasi uji coba," kata Budi.